Tanggapan Berbagai Pihak soal Dugaan Adanya Bisnis Tes PCR
Selasa, 16-11-2021 - 12:52:24 WIB
|
Ilustrasi |
JAKARTA, OPSINEWS.COM - c
Menanggapi hal tersebut, pengusaha tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengajak semua pihak melakukan langkah-langkah konstruktif untuk menghentikan berbagai polemik terkait bisnis tes PCR.
"Polemik berkepanjangan yang dipicu mahalnya harga tes PCR sangat meresahkan pengusaha dan masyarakat, karena diduga ada pihak tidak bertanggung jawab, yang sengaja bermain di tengah pusaran bisnis tes PCR," ujar Koordinator Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Peningkatan Kualitas Manusia, Ristek, dan Inovasi Carmelita Hartoto, seperti ditulis, Sabtu 13 November 2021.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md juga turut angkat bicara.
Menurut dia, masyarakat memiliki hak untuk kritis ikut mengawal dugaan yang ditudingkan ke Luhut dan Erick tersebut.
"Silakan terus diteliti, dihitung, dan diaudit. Masyarakat juga punya hak untuk mengkritisi. Nanti akan terlihat kebenarannya," ujar Mahfud dalam keterangannya, Jakarta, Minggu 14 November 2021.
Berikut deretan tanggapan berbagai pihal soal dugaan adanya bisnis tes PCR dihimpun :
Staf Khusus Kementerian BUMN, Arya Sinulingga membantah tudingan bahwa Erick Thohir terlibat dalam bisnis alat tes PCR. Arya memastikan, Kementerian BUMN tidak pernah mengeluarkan ketentuan terkait tes PCR.
1. Kadin
Wakil Ketua Komiisi III DPR RI asal Fraksi Partai NasDem Ahmad Sahroni menyatakan dukungannya pada Luhut.
Menurut Sahroni, berbagai penjelasan LBP terkait bisnisnya di media sudah sangat jelas, dan kini sebaiknya Luhut kembali fokus dalam upaya penanganan Covid-19 di tanah air.
"Sebaiknya Pak LBP fokus saja menjalankan tugasnya dalam menangani pandemi covid yang masih harus diwaspadai di Indonesia. Seperti kita tahu, covid ini masih terus bermutasi dan berpotensi naik kembali di seluruh dunia," ujar Sahroni dalam keterangannya, Minggu 14 November 2021.
"Terkait tuduhan bisnis PCR, ya saya pikir penjelasan LBP di beberapa media cukup masuk akal. Mengenai validasinya silakan pihak- berwenang selidiki, KPK, BPKP, toh LBP juga sudah bersedia," imbuh dia.
Selanjutnya, Sahroni juga menyebutkan bahwa pada masa awal-awal covid-19 memang dibutuhkan kebijakan dan langkah yang cepat dan taktis demi keselamatan rakyat.
"Kita tahu di masa krisis seperti kemarin, tindakan cepat dan taktis harus dilakukan. Para pengambil kebijakan juga harus berani dalam mengambil keputusan sehingga mungkin ada yang tidak lazim dan sedikit keluar koridor," ucap Sahroni.
"Namun ini demi keselamatan rakyat, ya tidak ada salahnya dilakukan. Saya percaya niat pak Luhut dan teman-teman pengusaha lainnya baik. Oleh karena itu ya ikuti saja prosesnya dengan transparan," tegas Sahroni.
4. Menko Polhukam
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md mempersilakan masyarakat untuk ikut meneliti dugaan keterlibatan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan serta Menteri BUMN Erick Thohir dalam bisnis tes PCR.
Dia mengatakan, Luhut dan Erick memang turut terlibat mendirikan PT Genomik Solidaritas Indonesia (SGI). Perusahaan itu didirikan untuk membantu tes Covid-19 saat awal pandemi.
Ketika itu, lanjut dia, Presiden Jokowi berseru agar semua pihak saling membantu menghadapi Covid-19. Sebab, negara-negara saling bersaing memperebutkan obat hingga alat pelindung diri.
PT GSI lalu mendirikan sebuah yayasan untuk melakukan pengadaan PCR yang distribusinya tak hanya berbayar tapi juga gratis.
"Saya tak bermaksud membela LBP dan Erick, saya hanya menjelaskan konteks kebutuhan ketika dulu kita diteror dan dihoror oleh Covid-19, dan ada kebutuhan gerakan masif untuk mencari alat test dan obat," tandas Mahfud Md.
Komentar Anda :