Jalan Penghubung Dua Desa di Sergai Nyaris Putus, Kades Gempolan Tegaskan Sudah Berkali-kali Diusulkan: “Warga Minta Sebelum Ada Korban, Tolong Segera Diperbaiki”
Sergai, Sumut. OPSINEWS.COM - Jembatan penghubung jalur alternatif pemangkas jarak khususnya bagi warga antara Dusun IV Siku Desa Gempolan, Kecamatan Sei Bamban, menuju Dusun III Betung, Desa Silau Rakyat, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Sergai, Sumatera Utara (Sumut), kini berada dalam kondisi yang sangat memprihatinkan.
Akses yang selama ini menjadi jalur utama perekonomian masyarakat tersebut nyaris putus total dan tak lagi dapat dilintasi.
Pantauan langsung di lokasi menunjukkan bahwa jembatan kecil yang menjadi tumpuan utama mobilitas masyarakat sudah miring dan amblas. Posisi konstruksi yang semakin menurun membuat kendaraan roda dua maupun roda empat tidak dapat lagi melintas. Warga terpaksa menahan aktivitas dan hasil pertanian mereka, sebab akses satu-satunya itu tidak dapat difungsikan.
Seorang warga bermarga Sihombing dengan nada sedih mengungkapkan harapannya kepada pemerintah. “Kami mohon agar pemerintah segera memperbaiki jalan ini. Jangan sampai sudah ada korban baru diperhatikan. Ini satu-satunya akses kami untuk mengangkut hasil kebun dan sawah,” ujarnya dengan penuh kekhawatiran.
Jalan ini memang menjadi nadi ekonomi bagi dua desa tersebut. Setiap hari, para petani membawa hasil sawit, padi, kelapa, dan berbagai komoditas lainnya melalui jalur ini. Kini, dengan kerusakan yang semakin parah, aktivitas ekonomi masyarakat praktis lumpuh. Anak-anak sekolah pun harus mencari jalan lain yang lebih jauh dan berbahaya.
Warga menyebut, kondisi kerusakan ini sudah berlangsung cukup lama, namun semakin hari semakin parah. Lumpur, erosi, serta minimnya perawatan membuat badan jalan semakin turun dan rawan amblas. Mereka khawatir jika hujan deras kembali turun, jembatan tersebut bisa benar-benar roboh dan menutup total akses dua desa itu.
Lebih jauh, masyarakat Desa Gempolan dan Desa Silau Rakyat bersama-sama berharap agar pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan pemerintah kabupaten Sergai, segera turun tangan untuk melakukan peninjauan sekaligus perbaikan darurat.
“Kami bukan meminta hal yang muluk-muluk, kami hanya ingin akses ini aman untuk kami lewati. Anak sekolah, petani, pedagang, semua bergantung pada jalan ini. Kami berharap pemerintah mendengar jeritan kami,” tambah seorang warga lainnya dengan mata berkaca-kaca.
Kepala Desa Gempolan, Pahala Doli Siahaan, saat dikonfirmasi pada Jumat (5/12/2025) sekitar pukul 08.30 WIB, membenarkan kerusakan parah tersebut. Ia mengungkapkan bahwa pihak desa telah berulang kali mengusulkan perbaikan ke Dinas PUTR Kabupaten Serdang Bedagai.
“Sudah lama itu kami keluhkan. Tiap tahun kami usulkan ke PUTR karena itu urusan mereka. Ini akses satu-satunya antar desa dan antar kecamatan, tapi sampai sekarang belum terealisasi. Katanya belum ada anggaran,” ujarnya.
Menurutnya, pihak desa sudah bolak-balik mengonfirmasi ke PUTR Sergai, namun hingga kini belum ada kejelasan kapan perbaikan dilakukan. Kondisi jembatan yang semakin amblas membuat masyarakat tidak berani lagi melintas. Jetor, sepeda motor, bahkan traktor tangan pun tak bisa lewat.
“Udah lama kali lah, Pak, nggak bisa dilintasi. Memang sudah tak dapat dipakai,” tegasnya.
Warga Desa Gempolan dan Silau Rakyat kini hanya bisa berharap pemerintah turun tangan sebelum bencana yang lebih besar terjadi. Kerusakan akses vital ini bukan sekadar persoalan jalan, tetapi menyangkut keselamatan masyarakat, keberlangsungan ekonomi desa, dan masa depan generasi muda.
Harapan warga sederhana namun mendesak: pemerintah datang melihat langsung dan mengambil tindakan cepat. Mereka berharap jeritan dan laporan yang selama ini hanya berhenti di atas meja, kali ini benar-benar menjadi alasan kuat bagi pemerintah untuk bertindak.
Untuk saat ini, warga hanya bisa menunggu dengan cemas, berharap akses kehidupan mereka tidak dibiarkan runtuh sebelum korban berjatuhan. (Mendrova)
Komentar Anda :