PELALAWAN - OPSINEWS.COM-Terkait pemberitaan atas dugaan penyimpangan Dana Desa Batang Nilo Kecil yang viral baru-baru ini, yang mana Kadesnya mengaku belum ada kegiatan tahun 2025 dan meminta agar jangan memberitakan persoalan pembangunan di desa tersebut
Hal itu akhirnya diklarifikasi kembali oleh Rahnus selaku Kepala Desa (Kades) Batang Nilo Kecil.
Pada hari Jumat (21/11/2025), di Pangkalan Kerinci, Rahnus kembali menemui sejumlah wartawan yang konfirmasi padanya pada pemberitaan sebelumnya. Pada saat itu dia secara terbuka memberikan penjelasan dan juga meminta maaf atas pernyataannya yang dinilai telah salah.
"Saya mohon maaf, setelah pemberitaan itu saya sadar ada penyampaian saya yang tidak seharusnya. Jadi, pada tahun 2025 ini sebenarnya sudah ada pencairan Dana Desa walaupun tidak sepenuhnya dan sudah ada beberapa kegiatan juga, seperti pembangunan Semenisasi jalan yang sedang di kerjakan, pembuatan Sumur Bor, pemberian bantuan BLT dan bantuan ke anak yatim," katanya menjelaskan.
Kades Batang Nilo Kecil mengaku bahwa ternyata kondisinya sedang tidak sehat saat menjawab konfirmasi wartawan sehingga tidak fokus dan merasa enggan bicara terbuka saat itu.
"Saya akui saya salah, saya tidak berniat untuk tidak terbuka kemarin itu. Namun untuk rekan-rekan ketahui sebenarnya kondisi saya sedang kurang baik dan tidak sehat, serta ada beberapa persoalan yang tidak bisa saya sampaikan. Disaat kalian konfirmasi kemarin saya sedang drop dan tidak bisa memberi keterangan secata terbuka, pandangan buruk yang tercipta dalam pemberitaan itu juga kesalahan saya karena meminta kalian datang dan tetap melayani konfirmasi padahal kondisi saya sedang tidak baik, sehingga berimbas buruk pada citra saya sendiri. Dalam hal ini, bisa saya bilang miss komunikasi," ungkapnya.
Lanjutnya menyampaikan, terkait kerusakan yang ditemukan pada semenisasi menurut kami itu faktor alam yang tidak terhindarkan. "Rekan-rekan sendiri sudah melihat bagaimana lokasi medan jalan yang dibangun semenisasi itu bukan dataran yang rata, melainkan menurun dan menanjak dengan kemiringan yang cukup menang para pekerja saat itu karena kita menggunakan jasa swadaya masyarakat desa langsung," ujarnya.
Menurutnya, wajar juga bila ada masyarakat yang bertanya-tanya dan memiliki dugaan miring terkait realisasi Dana Desa, mungkin karena masyarakat tidak mengetahui apa-apa saja yang kami laksanakan sebagai perangkat desa. "Kedepannya jika ada tanda tanya di hati masyarakat, bisa langsung menemui kami," pintanya.
Rahnus menambahkan bahwa kejadian ini adalah pengalaman berarti baginya dalam menjalankan tugas kedepannya.
"Ini pengalaman yang sangat berarti bagi saya. Jujur, ini memang tabu bagi saya karena saya jarang dikonfirmasi wartawan terkait hal-hal seperti ini," pungkasnya.
(Tim)
Komentar Anda :