Krisis Kepercayaan di Dunia Pendidikan Sergai: Publik Mendesak Penuntasan Dugaan Pungli Hingga ke Akar Masalah
Sergai, Sumut. Gelombang desakan kembali menggema dari masyarakat Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai). Publik meminta Dinas Pendidikan agar tidak berhenti pada proses pemanggilan oknum kepala sekolah yang diduga terlibat pungutan liar (pungli), tetapi melanjutkan penyelidikan secara objektif, menyeluruh, dan berkelanjutan. Masyarakat menilai, persoalan ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut karena dapat merusak tatanan pendidikan di Sergai.
Sekolah, menurut warga, seharusnya menjadi ruang belajar yang aman, sehat, dan bebas dari segala bentuk tekanan atau intimidasi, baik terhadap siswa maupun tenaga pendidik. Dugaan pungli sekecil apa pun dipandang sebagai ancaman serius yang dapat menghancurkan kepercayaan publik terhadap institusi pendidikan.
Seorang warga berinisial ET menyampaikan harapannya agar Kepala Dinas Pendidikan Sergai yang baru dilantik pada awal Oktober 2025 mampu memberikan solusi konkret dan tegas.
“Kami berharap dengan hadirnya kadis baru, dunia pendidikan Sergai bisa lebih maju, baik dari sisi mutu pembelajaran maupun akhlak para kepala sekolah dan guru. Meskipun bukan kadis yang melakukan pungli, pengawasan dari pimpinan sangat menentukan,” ujarnya, Sabtu (15/11/2025).
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Sergai, Raden Cici Sistiansyah, S.Sos, saat dikonfirmasi Opsinews.com pada Jumat (14/11/2025), membenarkan bahwa pihaknya telah memanggil kepala sekolah berinisial YKW untuk dimintai keterangan terkait dugaan pungli tersebut. Dalam pemeriksaan awal, YKW menolak seluruh tuduhan.
Raden menegaskan bahwa para guru yang merasa menjadi korban pungli dipersilakan melapor langsung ke Dinas Pendidikan dengan membawa bukti yang dapat dipertanggungjawabkan. Ia menilai, kejujuran dan keberanian tenaga pendidik sangat dibutuhkan agar persoalan ini dapat dituntaskan secara terang benderang.
Pada Sabtu (15/11/2025), Opsinews.com kembali meminta komentar mengenai meningkatnya tekanan publik yang mendesak agar Dinas Pendidikan tidak berhenti pada pemanggilan semata, tetapi melakukan penyelidikan lebih mendalam. Masyarakat juga berharap adanya pengawasan ketat untuk memastikan praktik serupa tidak merembet ke sekolah lain.
Menanggapi hal itu, Raden memastikan pihaknya telah mengambil langkah lanjutan.
“Dinas Pendidikan sedang melakukan pemeriksaan mendalam, termasuk memanggil para guru yang diduga menjadi objek pungli untuk dimintai keterangan,” tegasnya.
Selain itu, Dinas Pendidikan Sergai telah menyediakan hotline pengaduan resmi bagi masyarakat yang ingin melaporkan dugaan pungli di lingkungan sekolah. Tak hanya itu, Raden juga membuka jalur komunikasi langsung melalui kontak pribadi yang telah ia siapkan untuk mempercepat penanganan aduan.
“Kami sudah menyusun langkah-langkah tegas yang akan diambil bila dugaan ini terbukti. Kami juga telah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk menindaklanjuti dugaan pemerasan terhadap kepala sekolah maupun guru,” tambahnya.
Publik berharap, Dinas Pendidikan Sergai menekankan komitmennya untuk menuntaskan persoalan ini secara transparan, profesional, dan berintegritas, agar kasus ini dapat menjadi momentum pembenahan besar-besaran dalam tubuh Dinas Pendidikan demi mengembalikan kepercayaan masyarakat serta meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Serdang Bedagai.
Sebagai informasi, sebelumnya Opsinews.com telah menayangkan berita terkait kasus ini melalui dua laporan: “Diduga Lakukan Pungli, Oknum Kepsek SD Negeri Sei Rampah Bungkam Saat Dikonfirmasi Wartawan” dan “Baru Dilantik Jadi Kadis Pendidikan Sergai, Dugaan Pungli di Sekolah Mencuat dan Jadi Sorotan Publik.”. (Mendrova)
Komentar Anda :