Lakukan Pengaspalan Pada Saat Hujan, Warga Minta APH Memproses Hukum Perusahaan Kontraktor & PPK Dinas PUPR
Gunungsitoli - /OPSINEWS.COM- Proyek peningkatan struktur jalan provinsi ruas Miga-Lolowua ini bersumber dari PAD Sumatera Utara tahun 2025 senilai Rp 28.914.586.705, - Inciude PPN (dua puluh delapan milyar sembilan ratus empat belas juta lima ratus delapan puluh enam ribu tujuh ratus lima rupiah) dikerjakan oleh PT. ADIDAYA CIPTA SENTOSA dengan kontrak kerja hingga 26 Agustus 2025 mendapat kritikan keras dari masyarakat. karena, perbaikan tersebut dinilai tak memandang cuaca saat hujan yang berpotensi aspal tidak merekat sempurna.
Pengerjaan proyek ruas jalan MIGA-LOLOWUA itu menjadi pertanyaan publik dan mendapat kritikan keras dari masyarakat. kejadian itu terekam di Masingo Desa hiligodu ombolata Kecamatan Gunungsitoli selatan, Sumatera Utara.
Dalam sebuah video yang beredar, terlihat pada pekerjaan pengaspalan Ruas jalan tetap melanjutkan pengaspalan meski jalan yang basah dan agak tergenang air.
Video pekerjaan yang berada di Desa MAZINGO pada Jumat (7/11) siang itu, pukul 13.08 wib memperlihatkan para pekerja tetap menuangkan aspal hotmix ke jalan yang masih tergenang air. tetapi bahkan finisher masih jalan dilapangan.
Aksi pengaspalan ini kontak menuai kritik masyarakat. sebab, dalam praktik pengaspalan jalan, kondisi permukaan jalan umumnya harus kering agar aspal dapat menempel sempurna dan tahan lama.
salah satu pengendara, DYL mengaku tidak kaget melihat pemandangan itu. Ia bahkan menyebut pernah menyaksikan kejadian serupa beberapa hari sebelumnya di lokasi hiligodu.
“Bukan sekali ini saja pengaspalan dilakukan saat hujan, beberapa hari lalu juga saya lihat di hiligodu saat hujan,” ujarnya, Jum'at (7/11/25).
Fenomena ini membuat warga bertanya-tanya. apakah metode tersebut memang sesuai standar teknis pengaspalan? Ataukah justru mencerminkan lemahnya pengawasan terhadap proyek perbaikan jalan?
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kontraktor terkait kejadian tersebut.
“Bukan sekali ini saja pengaspalan dilakukan saat hujan, pada sore - sore beberapa hari lalu juga dilakukan saat turun hujan,” ujar pengendara.
“Ya kalau caranya mereka begitu mengejar waktu dekat saya mengira akan rusak cepat rusak jalan ini, karena kondisi yang di aspal masih basah,” ucapnya.
Warga Minta APH Memproses Hukum Perusahaan Kontraktor dan PPK Dinas PUPR terhadap pengerjaan proyek perbaikan ruas jalan di MIGA-LOLOWUA. Mengingat anggaran perbaikan jalan bersumber dari uang rakyat, warga meminta agar kualitas pengerjaan tidak asal jadi dan tidak sekadar formalitas demi menyelesaikan proyek.
“Kami khawatir praktik seperti ini akan membuat hasil pengerjaan jalan hanya bertahan sementara dan menimbulkan kerusakan kembali dalam waktu singkat,” tuturnya.
Dari kejadian itu, awak media sudah berusaha menghubungi pihak dinas PUPR Gunungsitoli dan pihak kontraktor melalui sambungan Chat WhatsApp. Namun tidak mereka renspon hingga berita ini dinaikkan masih belum tersambung.
(Tim/Red Bersambung)
Komentar Anda :