Tokoh Ulama Sergai Soroti Dugaan Kelalaian RSUD Sultan Sulaiman, Desak Pemerintah Bertanggung Jawab
Sergai, Sumut. OPSINEWS.COM - Seorang ulama sekaligus tokoh masyarakat Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Ustadz Tamlih Nasution, atau yang akrab disapa Buya Tamlih, angkat bicara terkait dua kasus kematian pasien BPJS-KIS yang tengah menjadi sorotan publik dan viral di berbagai media online.
Pernyataan tersebut disampaikan Buya Tamlih saat berbincang dengan awak media di Sekretariat Bersama Forum Kerjasama Ormas Islam (FKOI) Kabupaten Sergai, Jalan Medan – Tebing Tinggi, Kecamatan Sei Rampah, Rabu (24/9/2025).
Dalam pertemuan itu, ia mengaku terkejut saat menerima kabar terkait dugaan kelalaian tenaga medis RSUD Sultan Sulaiman yang menyebabkan dua pasien meninggal dunia.
“Kita selama ini berharap RSUD Sultan Sulaiman benar-benar menjalankan visi kemanusiaan di Kabupaten Sergai. Pemerintah daerah harus bertanggung jawab atas semua kasus kematian yang terjadi,” ujar Buya Tamlih tegas kepada awak media.
Dua Kasus Kematian Pasien BPJS-KIS
Kasus pertama menimpa Tonggoria Tambun (31), pasien BPJS-KIS yang tengah mengandung. Ia menjalani proses persalinan melalui operasi caesar, namun tragisnya bayi yang dikandungnya meninggal dunia.
Kasus kedua dialami Imelda Sabatini Sihombing (18), pasien BPJS yang awalnya didiagnosa menderita usus buntu (wasir). Setelah 15 hari dirawat di RSUD Sultan Sulaiman, Imelda akhirnya menghembuskan napas terakhir. Kedua kasus ini memicu aksi protes warga, termasuk unjuk rasa di kantor Bupati Sergai beberapa hari sebelumnya.
Desakan Evaluasi dan Pertanggungjawaban
Buya Tamlih menilai, insiden ini menjadi bukti lemahnya pengawasan dan pelayanan kesehatan di RSUD Sultan Sulaiman. Menurutnya, rumah sakit daerah harus menjadi garda terdepan dalam memberikan pelayanan medis yang mengedepankan keselamatan pasien.
“Ini bukan hanya tanggung jawab moral, tapi juga tanggung jawab umum pemerintah dan seluruh stakeholder. Harus ada langkah konkret memperbaiki sistem pelayanan kesehatan agar benar-benar memprioritaskan nyawa dan keselamatan pasien,” tegasnya.
Ia juga mendesak agar RSUD Sultan Sulaiman serta pihak-pihak terkait tidak hanya memberikan penjelasan kepada publik, tetapi juga bertanggung jawab secara moral dan hukum atas kematian kedua pasien BPJS-KIS tersebut.
Kasus ini kini terus disorot masyarakat Sergai. Publik menunggu langkah tegas pemerintah daerah dalam melakukan evaluasi menyeluruh, agar peristiwa serupa tidak kembali terulang. (Mendrova)
Komentar Anda :