Dugaan Korupsi Anggaran PTPN IV, Humas Kebun Pabatu Bungkam Saat Dikonfirmasi
Jumat, 29-08-2025 - 19:56:38 WIB
Sergai, Sumut. OPSINEWS.COM - Isu dugaan korupsi yang menyeret nama Dennis Nichova, Manajer Kebun Pabatu, dan Hendra Jusanda, Humas (APK) Kebun Pabatu, PTPN IV, kini menjadi sorotan publik. Isu ini mencuat setelah diberitakan oleh sejumlah media online, salah satunya Menaratoday.com, dengan judul: "Diduga Korupsi, Dennis Nichova Manajer Kebun Pabatu dan Hendra Jusanda Humas Kebun Pabatu 'Ketakutan' Ditanya Soal Anggaran PTPN IV."
Menanggapi pemberitaan tersebut, wartawan Opsisinews.com mencoba melakukan konfirmasi langsung kepada pihak yang disebut, namun tidak mendapatkan respons terbuka.
Upaya konfirmasi pertama dilakukan pada Jumat (29/8/2025) sekitar pukul 12.35 WIB melalui pesan singkat kepada Humas Kebun Pabatu, Hendra Jusanda. Ia hanya memberikan jawaban singkat, “Tidak benar itu bg,” tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.
Ketika ditanya kembali mengenai langkah resmi yang akan diambil oleh pihak PTPN IV terhadap pemberitaan yang telah beredar luas, Hendra memilih tidak memberikan tanggapan.
Wartawan kembali mencoba menghubungi Hendra melalui aplikasi WhatsApp pada hari yang sama sekitar pukul 17.19 WIB. Dalam pesan tersebut, wartawan meminta transparansi:
“Kalau memang tidak benar ada dugaan korupsi, apakah Bapak berani buka-bukaan soal penggunaan anggaran Kebun Pabatu kepada kami sebagai sosial kontrol, pak? Agar kami datang ke kantor Bapak untuk melihat seluruh penggunaan anggaran dan membuktikan bahwa manajemen Kebun Pabatu berani transparan dalam pengelolaan anggaran PTPN IV, pak?”
Namun, hingga berita ini dipublikasikan, tidak ada tanggapan lanjutan dari Humas PTPN IV Kebun Pabatu. Hendra Jusanda tetap memilih bungkam.
Sikap diam ini menimbulkan tanda tanya besar di tengah masyarakat, terutama publik yang menuntut transparansi dalam pengelolaan keuangan di lingkungan perusahaan negara seperti PTPN IV.
Opsisinews.com berkomitmen untuk terus melakukan penelusuran dan upaya konfirmasi lebih lanjut kepada pihak-pihak terkait guna mengungkap kebenaran di balik isu yang berkembang ini. (Mendrova)
Komentar Anda :