IDA, MELLY, ALCYA, IRMAN, dan RIRIN
Anak-anakku tersayang,
Sejak kalian masih kecil, mungkin ayah dan mama tidak selalu hadir setiap waktu seperti orang tua lain. Ayah terlalu sibuk dengan pekerjaan dan tanggung jawab, mengejar hari-hari agar masa depan kalian bisa lebih baik daripada masa kecil ayah dan mama dulu. Tapi percayalah, kasih kami kepada kalian tidak pernah kurang - hanya mungkin caranya tidak selalu terlihat.
Kini kalian semua sudah tumbuh menjadi pribadi yang kuat, dewasa, dan mandiri. Kami melihat buah dari doa dan perjuangan kita: anak-anak yang rajin, bertanggung jawab, dan punya hati yang lembut. Kami bangga, dan hati kami penuh syukur kepada Tuhan.
Untuk Putri-Putri Kami Tersayang
Melly & Alycia,
Nak, mungkin masa kecil kalian berbeda dari saudara kalian yang lain. Kalian pernah tinggal bersama kakek dan bou di Nias, jauh dari ayah dan mama. Tapi ketahuilah, itu bukan karena kami tidak ingin bersama kalian - melainkan karena kami sedang menjalankan kewajiban bakti kepada orang tua kami, kakek kalian yang sudah almarhum, dan juga untuk mendampingi bou kalian.
Kami juga ingin kalian tetap mengenal akar kalian, bahwa kalian adalah anak dari suku Nias dan Batak. Di zaman yang berubah cepat ini, mudah sekali lupa dari mana kita berasal. Ayah ingin kalian punya identitas yang kuat, tahu siapa kalian, dan bangga dengan warisan iman dan budaya keluarga.
Untuk Putra Kami Tersayang
Irman,
Nak, menjadi laki-laki berarti siap memikul tanggung jawab dengan ketulusan dan kekuatan hati. Ayah melihat dalam dirimu potensi besar untuk menjadi pemimpin, bukan hanya dalam pekerjaan, tapi juga dalam keluarga dan dalam iman. Jadilah pria yang takut akan Tuhan, yang bisa menjadi teladan bagi adikmu dan pelindung bagi orang-orang sekitarmu.
Untuk Anak Sulung dan Bungsu Kami
Ida & Ririn,
Kalian adalah permata di dua ujung perjalanan hidup kami - yang sulung dan yang bungsu. Ida, sebagai kakak, engkaulah pelita bagi adik-adikmu. Ririn, sebagai adik, engkaulah harapan dan semangat muda yang masih kami perjuangkan agar masa depanmu cerah. Kalian berdua sangat berharga, dan kami percaya Tuhan menyertai setiap langkah kalian.
Pesan Iman dan Hidup
Anak-anakku…
Jangan pernah lupakan Tuhan dalam hidupmu.
Dalam keberhasilan, tetaplah rendah hati dan bersyukur.
Dalam kesulitan, tetaplah berdoa dan bersandar kepada-Nya.
Datanglah ke rumah Tuhan, berdoalah, dan percayalah,
bahwa kasih dan kuasa-Nya sanggup memelihara kalian dalam segala musim hidup.
> "Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan jangan bersandar kepada pengertianmu sendiri."
(Amsal 3:5)
Dan ketika nanti kami - ayah dan mama - sudah tidak ada lagi di dunia ini,
Ingatlah ini baik-baik:
Jangan ada iri hati di antara kalian.
Kasihilah satu sama lain, seperti Tuhan mengasihi kalian.
Saling menopang saat ada yang lemah.
Saling menguatkan saat ada yang jatuh.
Saling bersukacita saat ada yang berhasil.
Karena kalian adalah saudara - darah yang sama, cinta yang satu.
> "HendaklPesan Cinta Ayah dan Mama Untuk Anak-Anak Kami Tercinta
IDA, MELLY, ALCYA, IRMAN, dan RIRIN
Anak-anakku tersayang,
Sejak kalian masih kecil, mungkin ayah dan mama tidak selalu hadir setiap waktu seperti orang tua lain. Ayah terlalu sibuk dengan pekerjaan dan tanggung jawab, mengejar hari-hari agar masa depan kalian bisa lebih baik daripada masa kecil ayah dan mama dulu. Tapi percayalah, kasih kami kepada kalian tidak pernah kurang - hanya mungkin caranya tidak selalu terlihat.
Kini kalian semua sudah tumbuh menjadi pribadi yang kuat, dewasa, dan mandiri. Kami melihat buah dari doa dan perjuangan kita: anak-anak yang rajin, bertanggung jawab, dan punya hati yang lembut. Kami bangga, dan hati kami penuh syukur kepada Tuhan.
Untuk Putri-Putri Kami Tersayang
Melly & Alycia,
Nak, mungkin masa kecil kalian berbeda dari saudara kalian yang lain. Kalian pernah tinggal bersama kakek dan bou di Nias, jauh dari ayah dan mama. Tapi ketahuilah, itu bukan karena kami tidak ingin bersama kalian - melainkan karena kami sedang menjalankan kewajiban bakti kepada orang tua kami, kakek kalian yang sudah almarhum, dan juga untuk mendampingi bou kalian.
Kami juga ingin kalian tetap mengenal akar kalian, bahwa kalian adalah anak dari suku Nias dan Batak. Di zaman yang berubah cepat ini, mudah sekali lupa dari mana kita berasal. Ayah ingin kalian punya identitas yang kuat, tahu siapa kalian, dan bangga dengan warisan iman dan budaya keluarga.
Untuk Putra Kami Tersayang
Irman,
Nak, menjadi laki-laki berarti siap memikul tanggung jawab dengan ketulusan dan kekuatan hati. Ayah melihat dalam dirimu potensi besar untuk menjadi pemimpin, bukan hanya dalam pekerjaan, tapi juga dalam keluarga dan dalam iman. Jadilah pria yang takut akan Tuhan, yang bisa menjadi teladan bagi adikmu dan pelindung bagi orang-orang sekitarmu.
Untuk Anak Sulung dan Bungsu Kami
Ida & Ririn,
Kalian adalah permata di dua ujung perjalanan hidup kami - yang sulung dan yang bungsu. Ida, sebagai kakak, engkaulah pelita bagi adik-adikmu. Ririn, sebagai adik, engkaulah harapan dan semangat muda yang masih kami perjuangkan agar masa depanmu cerah. Kalian berdua sangat berharga, dan kami percaya Tuhan menyertai setiap langkah kalian.
Pesan Iman dan Hidup
Anak-anakku…
Jangan pernah lupakan Tuhan dalam hidupmu.
Dalam keberhasilan, tetaplah rendah hati dan bersyukur.
Dalam kesulitan, tetaplah berdoa dan bersandar kepada-Nya.
Datanglah ke rumah Tuhan, berdoalah, dan percayalah,
bahwa kasih dan kuasa-Nya sanggup memelihara kalian dalam segala musim hidup.
> "Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan jangan bersandar kepada pengertianmu sendiri."
(Amsal 3:5)
Dan ketika nanti kami - ayah dan mama - sudah tidak ada lagi di dunia ini,
Ingatlah ini baik-baik:
Jangan ada iri hati di antara kalian.
Kasihilah satu sama lain, seperti Tuhan mengasihi kalian.
Saling menopang saat ada yang lemah.
Saling menguatkan saat ada yang jatuh.
Saling bersukacita saat ada yang berhasil.
Karena kalian adalah saudara - darah yang sama, cinta yang satu.
> "Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat."
(Roma 12:10)
Warisan Sejati Kami
Anak-anakku,
Harta bisa habis, jabatan bisa hilang.
Tapi nilai hidup, kasih sayang, dan ketulusan hati
Itulah yang akan tinggal selama-lamanya.
Ayah dibesarkan dalam kesederhanaan, bahkan dalam kekurangan.
Dan ayah berjuang supaya kalian tidak perlu merasakan hal yang sama.
Kini di usia ayah yang ke-50 tahun,
Kami hanya bisa bersyukur kepada Tuhan
Karena kasih-Nya nyata melalui kalian semua.
Tubuh kami mungkin tak sekuat dulu,
Tapi hati kami masih penuh cinta.
Cinta untuk kalian semua, dan khususnya untuk adik bungsumu yang masih kami dampingi agar ia bisa mendapatkan pendidikan dan masa depan yang layak.
Ucapan Syukur
Terima kasih, Tuhan...
Atas segala kasih, penyertaan, dan pertolongan-Mu.
Tiada yang dapat kami balas,
Selain doa dan syukur kami kepada-Mu
Dalam nama Putra-Mu yang kudus,
Yesus Kristus, Juruselamat kami. Amin.
Dengan segala cinta dan doa kami,
Ayah & Mama
Bakaran Batu, Sabtu 23 Agustus 2025ah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat."
(Roma 12:10)
Warisan Sejati Kami
Anak-anakku,
Harta bisa habis, jabatan bisa hilang.
Tapi nilai hidup, kasih sayang, dan ketulusan hati
Itulah yang akan tinggal selama-lamanya.
Ayah dibesarkan dalam kesederhanaan, bahkan dalam kekurangan.
Dan ayah berjuang supaya kalian tidak perlu merasakan hal yang sama.
Kini di usia ayah yang ke-50 tahun,
Kami hanya bisa bersyukur kepada Tuhan
Karena kasih-Nya nyata melalui kalian semua.
Tubuh kami mungkin tak sekuat dulu,
Tapi hati kami masih penuh cinta.
Cinta untuk kalian semua, dan khususnya untuk adik bungsumu yang masih kami dampingi agar ia bisa mendapatkan pendidikan dan masa depan yang layak.
Ucapan Syukur
Terima kasih, Tuhan...
Atas segala kasih, penyertaan, dan pertolongan-Mu.
Tiada yang dapat kami balas,
Selain doa dan syukur kami kepada-Mu
Dalam nama Putra-Mu yang kudus,
Yesus Kristus, Juruselamat kami. Amin.
Dengan segala cinta dan doa kami,
Ayah & Mama
Bakaran Batu, Sumut - Sabtu 23 Agustus 2025.
Komentar Anda :