Klarifikasi Hendrizal, Rumah Kontrak Yang dihuni Rohingya Bukan Milik Pribadinya Melainkan Milik Orangtuanya
Pekanbaru, OPSINEWD.COM-Hendrizal sebagai Kasubsi Perawatan Rudenim Imigrasi yang di dampingi Kuasa hukumnya memberikan klarifikasi kepada media, Terkait Rumah Kontrak Yang dihuni Rohingya yang berada jalan Kuaran gang Rambutan, Kelurahan Marpoyan Damai, kecamatan Bukit Raya kota Pekanbaru, Riau.
Hendrizal menegaskan Saya memang ASN yang bertugas di di Rudenim Imigrasi, Bahwa rumah kontrakan yang dihuni Rohingya itu " Bukan Milik Pribadi Saya Melainkan Milik Orang Saya" Jumat 4/07/2025. Bertempat di warung kopi yang terkenal di Pekanbaru.
Awalnya Rohingya itu mereka mereka mencari rumah kontrakan di wilayah Marpoyan damai, dan saat itu kebetulan ada rumah kontrakan yang kosong milik orang tua saya sehingga orang tua saya mengizinkan dengan sayrat terlebih dahulu Identitas Rohingya tersebut, Setelah di Cek keabsahan identitasnya Baru orang tua saya mengizinkan untuk menempati rumah kontrakan itu. Tegasnya. Sambil menunjukkan legalitas Rohingya tersebut.
Saya tegaskan Para Pencari Suaka itu Bukan melalui saya dan bukan saya yang mencari rumah kontrakan mereka, tutup.
Adapun informasi yang beredar tentang Rohingya ini masih dalam pembahasan pemerintah,
Imigran Rohingya Tinggal di Kontrakan Resahkan Warga Sekitar, Rudenim Pekanbaru : Karena IOM Tidak Sediakan Tempat Tinggal Mereka. Keberadaan Imigran Rohingya yang tinggal di Kontrakan Pemukiman Warga Kota Pekanbaru mulai menimbulkan masalah sosial.
Al hasil, Masyarakat Kota Pekanbaru yang berada di sekitar tempat kontrakan Warga Imigran Rohingya merasa tidak nyaman dengan Keberadaan mereka. Seperti yang terjadi dikeluhkan Masyarakat Jalan Kuaran Gang Rambutan Kelurahan Air Dingin, Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.
Menurut Boyelino Kasubsi Keamanan Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Pekanbaru Kanwil Kementerian Imigrasi dan Permasyakatan (Imipas) Provinsi Riau, persoalan Imigran Rohingya yang tinggal mengontrak di Pemukiman Warga Pekanbaru dikarenakan tempat tinggal mereka tidak lagi ditanggung Organisasi Internasional untuk Imigrasi atau IOM (International Organization for Migration (IOM).
Mereka tidak dikasih tempat tinggal lagi oleh IOM. Hanya dikasih uang biaya hidup mereka Rp1.250.000 per kepala per bulan. Sehingga, kalau diposisikan kita jadi Imigran Rohingya tentu mencari tempat tinggal sendiri dengan biaya yang sudah diberikan, " ungkap Boyelino, Kamis (3/7/2025)
Dijelaskannya, sebelumnya Imigran Rohingya diberikan Tempat tinggal oleh IOM di tempat Penampungan bernama Community House (CH) yang ada delapan titik di Kota Pekanbaru. Permasalahan sosial terjadi karena Imigran Rohingya tinggal di Kontrakan sekitar Warga Pekanbaru terjadi karena memang IOM tidak lagi menanggung tinggal mereka di tempat penampungan Community House (CH) .
Itu di luar wewenang kami, itu wewenang IOM, " tegas Boyelino.
Hendrizal Kasubsi Perawatan Rudenim Pekanbaru menjadi sasaran tudingan miring Warga Kuaran Gang Rambutan Kelurahan Air Dingin Kecamatan Bukit Raya Pekanbaru. Dikarenakan ada beberapa Imigran Rohingya yang tinggal di Kontrakan milik orangtuanya.
Jadi, perlu saya luruskan tidak benar Imigran Rohingya itu saya bisnis kan. Itu mereka yang datang mencari kontrakan yang kebetulan itu Kontrakan milik orang tua saya. Jadi, tidak ada hubungan dengan Pekerjaan saya sebagai Pegawai Rudenim Pekanbaru, " tegas Hendrizal.
Persoalan sosial terjadi karena tempat tinggal Imigran Rohingya di Pekanbaru tidak disediakan lagi oleh Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM). Yang Nota bene merupakan bagian dari PBB.
IOM Sebuah organisasi antarpemerintah di bidang migrasi yang didedikasikan untuk memastikan pengelolaan migrasi yang tertib dan manusiawi, untuk mempromosikan kerja sama internasional tentang masalah migrasi, untuk membantu pencarian solusi praktis untuk masalah migrasi dan untuk menyediakan bantuan kemanusiaan kepada migran yang membutuhkan, baik mereka pengungsi , orang terlantar , atau orang-orang terlantar lainnya.
IOM merupakan salah satu organisasi antar pemerintah utama di bidang migrasi dan bekerja sama erat dengan mitra pemerintah, antar pemerintah, dan nonpemerintah.***(Tim)
Komentar Anda :