Keberadaan Rohingnya di Kontrakan Oknum Pegawai Imigrasi di Duga Jadi Bisnis
Oknum Kasubsi Perawatan Rudenim Pekanbaru di duga Bisniskan Imigran
Jumat, 04-07-2025 - 11:04:36 WIB
Pekanbaru - OPSINEWS.COM-Warga Jalan Kuaran Gang Rambutan RT 04 /RW 07 Kelurahan Air Dingin, Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau merasa resah dan tidak nyaman dengan keberadaan Warga Imigran yang tinggal di Kontrakan Hendrizal Oknum Sebagai Kasubsi Perawatan Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Pekanbaru Kanwil Kementerian Imigrasi dan Permasyakatan (Imipas) Provinsi Riau. Jumat 3/07/2025.
Kontrakan dijadikan bisnis oleh Hendrizal Kasubsi Perawatan Rudenim Pekanbaru dengan menempatkan sejumlah Warga Imigran di rumah kontrakannya untuk keuntungan pribadinya. Bahkan hironis nya babarapa Warga lokal di Usirnya demi Orang Rohingya agar bisa tinggal di kontrakannya. Tegas Sumber.
"Kami baru tahu ini dari Wartawan dan Hendrizal memang Kasubsi Perawatan disini, akan kami laporkan persoalan kepada pimpinan, "ungkap Boyelino Kasubsi Keamanan Rudenim Pekanbaru, Kamis (3/7/2025).
Kendati demikian, Boyelino menegaskan, terkait adanya sejumlah Warga Imigran yang tinggal di rumah kontrakan milik Hendrizal Kasubsi Perawatan Rudenim Pekanbaru tersebut adalah urusan pribadi yang bersangkutan.
"Karena, itu saya pastikan tidak urusan Rudenim Pekanbaru. Dan persoalan Warga Rohingya yang sudah meresahkan masyarakat yang tinggal di rumah kontrakan Hendrizal Kasubsi Perawatan Rudenim Pekanbaru akan saya laporkan kepada Pimpinan, " tegas Boyelino.
Praktisi Hukum Rion Satya yang ikut langsung sebagai Kuasa Hukum Media menyesalkan tindakan cuci tangan Pihak Rudenim Pekanbaru atas tindakan Hendrizal Oknum Kasubsi Perawatan Rudenim Pekanbaru membisniskan Imigran Rohingya tinggal di Kontrakan justru menimbulkan gejolak sosial di Masyarakat Kelurahan Air Dingin yang sudah merasa resah dan tidak nyaman.
"Kalau bukan perintah dinas dari Imigrasi Rudenim Pekanbaru ,seharusnya Hendrizal diberikan sanksi, karena ulahnya membawa bawa nama Imigrasi dan Rudenim Pekanbaru sudah meresahkan masyarakat dan mencoreng nama Imigrasi dan Rudenim Pekanbaru, " tegas Rion.
Sementara itu, Kasubsi Perawatan Rudenim Pekanbaru Hendrizal bungkam ketika dikonfirmasi terkait persoalan Warga Imigran yang tinggal dikontrakannya yang sudah meresahkan dan membuat masyarakat sekitar Jalan Kuaran Gang Rambutan tidak nyamann
Warga Merasa Tidak Nyaman, Imigran Disebut Suka Ambil Buah Masyarakat Tanpa Izin Ditegur Justru Menantang
Warga di Jalan Kuaran, Gang Rambutan, Kelurahan Air Dingin, Kecamatan Bukit Raya kota Pekanbaru resah oleh sekelompok orang yang Diduga Imigran.
"Mereka diperkirakan ada ratusan orang, suka minta-minta dan mengambil buah- buahan milik warga tanpa permisi, jika ditegur justru mereka (imigran Rohingnya red) menantang,"Ujar warga yang minta namanya tidak disebutkan.
Meskipun keluhan warga ini sudah disampaikan langsung kepada pemilik rumah tempat mereka imigran tinggal, namun pemilik rumah Hendrizal Kasubsi Perawatan Rudenim Pekanbaru justru ngotot minta buktinya.
Sebenarnya warga Jalan Kuaran Gang Rambutan sudah lama menolak imigran tinggal berdekatan di lingkungannya, akan tetapi yang punya rumah petugas imigrasi.
"Namanya Hendri, kalau tidak salah kantornya di seputar Gedung MTQ dekat kantor dinas pariwisata provinsi Riau,"Jawab warga saat tanya siapa pemilik rumah penampungan imigran tersebut
Informasi yang diperoleh dari warga sekitar, mereka imigran Rohingya pagi sore lalu lalang keluar masuk perumahan mengunakan kendaraan bermotor, Warga juga merasa heran Ratusan orang Rohingya dari Bangladesh ini tinggal di Perumahan milik oknum petugas imigrasi Rudenim Pekanbaru, bahkan memiliki Warung harian dan Sepeda motor yang cukup bagus.
Warga berharap kepada pemerintah dan pihak pihak terkait lainnya memindahkan mereka ketempat penampungan yang resmi.
"Kami kuatir terjadi hal yang tidak diinginkan, soalnya kata warga ketika mereka ditegur justru diantara mereka seolah-olah menantang warga. Keberadaan Imigran ini sudah meresahkan,"demikian diungkapkan warga ke media.*(Tim).
Komentar Anda :