SPBU Nomor 14.282.683 Tabek Gadang Milik Irvan Herman Jadi Sarang Mafia Pelansir BBM Subsidi
Pekanbaru - OPSINEWS.COM-Praktik pelangsiran BBM subsidi jenis Bio Solar di SPBU Tabek Gadang Nomor 14.282.683 milik politisi PAN, Irvan Herman, semakin menjadi-jadi. Bukannya, kapok setelah disanksi PT Pertamina malahan SPBU Milik Irvan Herman menjadi sarang Mafia Pelngsir BBM Subsidi, tak tersentuh hukum, Pertamina, BPH Migas dan Aparat Penegak Hukum (APH) tutup mata. Terbukti, tiap hari aksi mereka melayani Mafia Pelansir BBM Subsidi tidak ditindak Pertamina, BPH Migas dan Aparat Penegak Hukum (APH). Kegiatan ini di Mulai sekitar Pukul 03 hingga Pukul 18.00 Wib.
Terbaru, tim media berhasil menangkap kamera eksklusif saat mobil pelangsir jenis Kijang Isuzu Panther warna krem milik Rambe kembali bebas mengisi BBM subsidi di Pompa 4, pada Selasa dan17 dan 18 Juni 2025 sekitar pukul 13.32 WIB.
Momen ini menjadi penegas bahwa SPBU Tabek Gadang tetap menjadi “ladang emas” bagi mafia BBM meski pemiliknya disebut sedang menunaikan ibadah Haji.
Bukti dan Fakta Lapangan: Jatah Hingga 5.000 Liter per Hari, Harga Dimainkan.
Informasi di lapangan menyebutkan harga BBM subsidi Bio Solar yang dijual kepada pelangsir mencapai Rp 7.600 per liter, jauh di atas harga resmi pemerintah Rp 6.800 per liter.
Parahnya, meski regulasi hanya mengizinkan pengisian 60 liter per hari untuk kendaraan pribadi, armada mafia seperti milik Rambe bisa memperoleh kuota tetap 5.000 liter per hari.
Semua ini difasilitasi melalui sistem deposit harian oleh para bandar ke pengelola SPBU. Artinya, tidak ada transaksi langsung di tempat—para pelangsir hanya datang, isi, dan pergi sesuai jatah.
Kronologis Lengkap Disertai Waktu Kejadian berdasarkan temuan Tim Media ini: Senin, 10 Juni 2025 sekitarpukul 09.18 WIBMobil L300 masuk lewat pintu keluar SPBU dan langsung mengisi di Pompa 4.Isuzu Panther dan L300 terekam mengisi berulang tanpa operator, diduga milik Rambe.Rabu, 12 Juni 2025 –sekitar pukul 16.24 WIBMobil L300 terekam kembali memutar dan masuk ke SPBU melalui pintu keluar.
Mobil pelangsir Kijang Isuzu Panther warna krem milik Rambe kembali terekam isi BBM subsidi di Pompa 4. Bukti visual telah diamankan media.
Dugaan Modus Mafia: Pengawasan Nol, CCTV Disiasati, Rakyat Dirampok
Modus-modus mafia BBM di SPBU Tabek Gadang antara lain:
Masuk dari pintu keluar SPBU untuk hindari antrean & pengawasan.
Pengisian berulang dengan mobil yang sama, bergantian sopir dan plat, Pintu kendaraan dibiarkan terbuka agar menutupi kamera pengawas.
Transaksi tidak tunai langsung, melainkan via sistem deposit oleh bos mafia.
Operator SPBU memberi akses penuh — pelangsir bisa mengisi sendiri.
Fakta-fakta ini memperlihatkan sistem pelangsiran terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) yang berlangsung terang-terangan.
Pertamina & BPH Migas: Di Mana Tindakan Tegas?
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria, adalah pejabat yang bertanggung jawab atas wilayah Riau, Sumut, Sumbar, Kepri, Jambi, dan Sumsel.
Wilayah SPBU Tabek Gadang berada dalam tanggung jawab langsungnya.Padahal, Pertamina selalu menyampaikan komitmen bahwa BBM subsidi harus disalurkan tepat sasaran, namun kenyataan di SPBU Tabek Gadang justru sebaliknya: rakyat tak kebagian, mafia berpesta.
Komitmen CSR, pengawasan distribusi, serta tanggung jawab hukum kini dipertaruhkan. Jika Pertamina dan APH tetap bungkam, maka citra dan kepercayaan publik terhadap keadilan akan runtuh.
SPBU Tabek Gadang bukan sekadar SPBU biasa — tapi diduga sarang besar mafia Pelansir BBM subsidi. Betapa tidak, siap disanksi Pertamina, malahan SPBU Tabek Gadang Milik Irvan Herman tiap hari rutin melayani mobil pelansir BBM Subsi, SPBU Milik Irvan Herman semakin kebal hukum dan sama sekali tidak ada ditindak, kendati SPBU dan Mafia kerjasama Merampok BBM Subsidi Biosolar yang harus hak rakyat.
Pengawasan longgar, kerja sama internal, hingga manipulasi sistem telah membentuk jaringan mafia yang mengangkangi hukum dan merampok subsidi rakyat.
APH dan Pertamina harus segera turun tangan sebelum kepercayaan publik sepenuhnya hilang.Investigasi dan dokumentasi lengkap akan segera dikirim ke BPH Migas, Pertamina Pusat, dan pihak penegak hukum guna penindakan tegas.***(Tim).
Komentar Anda :