APH DIMINTA SEGERA BERTINDAK MOBIL TRUK BERMUATAN DI DUGA KAYU ALAM SERING LINTAS DI WILAYAH SIAK HULU DISEBUT MILIK BAMBANG
Kamis, 27-03-2025 - 22:13:34 WIB
Siak hulu, OPSINEWS.COM-Mobil truk yang bermuatan Kayu bulat di duga Kayu hasil dari hutan Kabupaten Pelalawan sering melintas di jalan Pasir putih wilayah Kecamatan Siak hulu, Kabupaten Kampar, Riau.
Pada hari Rabu, sekitar pukul 11.00 WIB, ditemukan satu unit Mobil truk berwarna kuning dengan bermuatan Kayu Bulat yang di Duga kayu hasil dari hutan Kabupaten Pelalawan, saat ditemukan mobil itu sudah di tutupi dengan tenda berwarna biru yang kita duga demi mengelabui APH dan Publik.
Mobil truk bermuatan kayu bulat itu sedang berhenti di pinggir jalan dalam keadaan ke habisan minyak.
Hironisnya mobil truk itu tidak menggunakan Nopol mulai dari depan hingga belakang.
Menurut keterangan sopir mobil yang identitasnya tidak disebutkannya saat di wawancarai oleh Pewarta ini, dengan rasa bangga dan tidak merasa takut " Kayu bulat ini MILIK BAMBANG. ucapnya.
Selanjutnya Kapolsek Siak hulu Kompol Fauzi SH, MH, ketika di konfirmasi melalui WhatsApp terkait temuan menggunakan " Kayu Mahang infonya Pak." Singkat.
Selanjutnya warga menyampaikan mobil truk pengangkut kayu bulat ini, ada jam tertentu mulai dari jam 22.00 WIB, dan Sekitar Subuh, mulai lagi sekitar Jan 7.00 WIB Sampai Jam 8.00.WIB. hal mereka sudah mengatur jadwal untuk melintas. Ucap warga yang memperhatikan selama ini.
Padahal sudah Jelas dalam Pasal 16 UU 18 Tahun 2013 yang berbunyi :
“Setiap orang yang melakukan pengangkutan kayu hasil hutan wajib memiliki dokumen yang merupakan surat keterangan sahnya hasil hutan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kemudian, larangannya diatur dalam Pasal 37 angka 3 UU Cipta Kerja yang mengubah Pasal 12 huruf e UU 18 Tahun 2013 yang berbunyi :
Setiap orang dilarang :
(e) mengangkut, menguasai, atau memiliki hasil hutan kayu yang tidak dilengkapi secara bersama surat keterangan sahnya hasil hutan;
Sanksi pidana terhadap pelanggaran ketentuan tersebut, termasuk bagi seorang pengemudi/sopir yang melakukan kegiatan ataupun aktivitas pengangkutan hasil hutan kayu tanpa memiliki surat keterangan sahnya hasil hutan, diatur dalam Pasal 37 angka 13 UU Cipta Kerja yang mengubah Pasal 83 ayat (1) huruf b UU 18 Tahun 2013 :
Orang perseorangan yang dengan sengaja :
Mengangkut, menguasai, atau memiliki hasil hutan kayu yang tidak dilengkapi secara bersama surat keterangan sahnya hasil hutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf e;
dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5 (lima) tahun serta pidana denda paling sedikit Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah),”
Tim*
Komentar Anda :