General Manager Distrik Barat Sugianto, Dinilai Tidak Becus, Produksi TBS Kebun Terantam (BUMN) Diduga Menjadi Ajang Bisnis Oknum Karyawan Personil.
Rabu, 12-02-2025 - 19:37:46 WIB
TERKAIT:
Kampar. Riau, OPSINEWS.COM-Dibawah kepemimpinan dan tanggung Jawab General Manager (GM) Distrik Barat, dalam hal ini Sugianto selaku pimpinan tinggi manajemen kebun, dinilai tidak maksimal membawa perusahaan mencapai tujuan lebih baik, malah TBS atau (Tandan Buah Sawit) BUMN itu diduga menjadi ajang bisnis para oknum Karyawan Personil afdeling VIII kebun terantam
Diduga dua hingga tiga kali dalam seminggu produksi Tandan Buah Sawit milik perusahaan itu dikirim keluar ketempat pembelian TBS milik masyarakat menggunakan mobil inisial BB, yang mana sebelumnya diketahui mobil BB tersebut adalah pengangkutan TBS milik Keness dengan ongkos yang cukup lumayan besar
Dikutip informasi warga yang enggan bersedia sebut identitasnya, TBS yang dipanen dari ancak kosong diareal kebun terantam itu menjadi target para oknum karyawan nakal didalam afdeling VIII tersebut,
katanya mengatakan "kalau mau masuk kedalam mengintai, usahakan jangan ditengo orang bang, seperti orang nangon sapi, atau orang yang pura-pura mancing ikan atau siapapun lah, kita kan gak tau kalo itu tukang ngepam orang itu, atau mata-mata didalam itu."imbuhnya.Senin 13/01/2025.
Sehubungan informasi warga, dihari yang sama sekitar pukul 16.13 wib, ditengah kebun tepat dijalan produksi, tim awak media dikejar oleh inisial PT, mengendarai sepeda motor revo hitam dengan sebilah golok yang sudah terpasang dibagian body sepeda motor merek honda roda dua miliknya itu
Disana sempat terjadi adu argumentasi antar PT dan awak media, yang sedang menjalankan tugas jurnalis sesuai amanah Undang-Undang nomor 40 Tahun 1999 tentang pers,
Dari sekian alasan yang mencurigakan, terkesan PT keberatan keberadaan awak media didalam areal BUMN itu, bahkan PT singgung kejadian pembunuhan terhadap warga diareal Afdeling III Blok K 5, Kebun Tandun beberapa bulan lalu, hal itu disinyalir PT menyinggung kejadian tersebut adalah bentuk upaya menakut-nakutti wartawan meliput diwilayah BUMN kebun terantam tersebut.
Sebagai pemberi instruksi kegiatan karyawan afdeling tentu tidak terlepas dari pengawasan dilapangan, dalam hal ini ADH selaku asisten afdeling VIII kebun terantam, perlu dipertanyakan kinejanya
Diduga, dari kesekian kali berjalan aksi problem problem oleh oknum nakal didalam arealnya itu, iya atau tidak mungki dirinya mencurigai, atau sudah tau tapi tutup mata!
Sebelumnya diketahui mobil coltdisel milik inisial BB ini, adalah salasatu unit pengangkutan TBS milik Kenes dengan ongkos/upah perton, 130 ribu dibanding 63 ribu perton angkutan TBS versi kebun terantam,
Anehnya lagi, mobil inisial BB tersebut, yang mana biasanya mengangkut TBS milik Kness, dengan ongkos/upah perton cukup besar 130 ribu perton. tetapi BB, lebih tertarik ongkos/upah 63 ribu perton versi kebun terantam dibanding sebelumnya, Hal ini menjadi tanda tanya besar, ada apa dengan inisial BB, ADH dan PT?,
Panenan ancak kosong diareal yang menjadi target para oknum oknum nakal didalam itu, diantaranya ada disebut di Blok L5, I15, N5, E15, G21 dan ancak kosong diareal lainya, diduga otak pelaku utama menjalankan aksi kejahatan tersebut yakni inisial PT, selain itu ada inisial HP, SG,BM,BB dan lainnya, diduga inisial PT dan HP berperan sebagai mengatur arah ancak kosong yang akan dipanen SG, BM dan lanya diareal diblok sesuai putaran jadwal rotasi seiring dengan pemanen lainya
SG dan BM berperan sebagai mengutip/memanen tandan buah sawit di ancak kosong, yang diketahui PT dan diarahkan oleh HP. Sedangkan peran BB adalah mengangkut tandan buah sawit yang sudah disediakan SG dan BM di T P H, dilapangan menggunakan satu unit mobil coltdisel diduga miliknya.
Dikutip informasi warga yang enggang mau sebutkan indentitasnya itu, dua kemungkinan mobil BB bisa lolos dari pos jaga terantam itu, diduga surat jalan jenis PB milik keness digunakan sebagai formalitas, untuk memperdaya para penjaga keamanan pos atau tidak jika sebelumnya sudah saling Kong kali Kong
"curiganya bang, pake PB Kness kurasa itu bang, supaya bisa lewat dari pos pos terantam itu, klo gak, ya, mereka sudah bermain berarti. maaf ini hanya curiga aja ya bang" imbuhnya
Tambahnya lagi mengatakan, "kalo buahnya penuh mobil bang gak usah diikutin, lurus PKS itu, tapi kalo sekitar sekitar 1-3 ton, ikutin itu. Nanti keluarnya antara Pos B, Pos 2, kalau tidak, diPos 5, tapi klo tidak salah yang sering mobil itu lewat keluar antara Pos B dan Pos 2 nterantam"imbuhnya 20/01/2025 15.27 wib,
Disisi lain, tim awak media mendapatkan informasi beberapa bentuk petunjuk jenis kertas faktur bon dan resi pembayaran penjualan, diduga faktur bon dan Resi tersebut, diduga kuat, bukti pembayaran hasil penjualan Tandan Buah Sawit (TBS) milik kebun terantam BUMN,
Faktur bon tertulis manual dan resi transfer online tersebut, diketahui berasal dari beberapa sumber tempat ram pembelian TBS milik masyarakat, diantara kedua jenis kertas bukti pembayaran tersebut, salasatunya diketahui jenis resi transfer yang sudah masuk kesalasatu rekening oknum inisial HP,29/01/2025 16.34 wib
Dari sekian banyak faktur bon hasil penjual TBS para oknum oknum karyawan nakal tersebut, sebagian kecil ditemukan awak media dari nara sumber yang akurat, diketahui isi dari beberapa faktur bon dan resi tersebut, secara lengkap menginformasikan global angka berat tandan buah sawit, serta nominal uang yang tertera didalam faktur bon dan resi itu, diduga hasil penjualan TBS milik kebun terantam,
Adapun angka atau nomila rupiah diuraikan sebagai berikut, 01/01/2025, 4000.000 rupiah, 02/01/2025 10.30, 1000.000 rupiah, 02/01/2025, 9604000 rupiah, 10/01/2025, 5052000 rupiah, 24/01/2025, 4254000 rupiah, dan masih banyak lagi faktur bon/resi yang belum ditemukan
Demi kepastian kebenaran salasatu informasi yang diperoleh tim awak media dari beberapa sumber dilapangan terkait hal ini, Al hasil dari salasatu oknum pelaku penggelapan tandan buah sawit milik perusahaan BUMN itu, mulai ada titik terang
Salasatu dari oknum karyawan personil, tidak lain adalah inisial HP, dirinya membenarkan dan mengakui kepada tim awak media, adanya perbuatan problem selama dirinya terlibat menjelankan perbuatan tersebut. sabtu 01/02/2025 10.11 wib.
Dirinya membeberkan, uang hasil penggelapan Tandan Buah Sawit (TBS) itu, bukan hanya dirinya saja yang menerima, tapi ada beberapa rekan oknum lainya yang menerima, termasuk inisial PT, selaku orang nomor satu di afdeling delapan kebun terantam tersebut
Kepada tim awak media dirinya menambahkan, kalu hal ini jelas salah menurut aturan prosedur perusahaan "Kalau ini diangkat bang, jelas saya terlibat, dan saya pun tidak diam begitu saja, terpaksa juga saya bawa mereka, karena uang itu kubagi juga sama mereka" tutupnya,
Tidak hanya itu juga, HP juga sempat beberkan soal PT main nakal pupuk, bahkan menurutnya PT sempat diajaknya namu HP tidak tertarik, "waktu masalah pupuk kan, saya tau juga ceritanya itu, aku dipanggil keancak gak mau aku, ya urusan orang itulah itu kan pikirku"ungkapnya
Menyikapi hal ini, inisial PT selaku orang nomor satu diafdeling VIII kebun terantam itu, saat dikonfirmasi oleh awak media melalui Telpon/pesan whatsapp, sembilan kali ditelpon, dua kali dikonfirmasi melalui pesan whatsapp, enggang mau respon sama sekali, alias bungkam,, bahkan nomor whatsapp wartawan diblockir 04/02/2025 10.12 wib.
tidak sampai disitu, awak media mengkonfirmasi ADH selaku asisten afdeling VIII kebun terantam terkait indikasi beberapa oknum karyawan nakal ditempatnya, melalui tlpon/pesan whatsapp saat di konfirmasi, asisten ADH dalam isi pesan whatsapp miliknya mengatakan
"Biar satu pintu terkait apapun keterangan tentang keamanan dll di lingkungan tempat saya, Biar manejemen yg panggil saya. Jika bidang keamanan ada Papam, dari situ dulu" balasnya pesan WA
lanjutnya mengatakan "Gak usah lama² ngetiknya Bos.To the point saja" "Kenapa harus melalui W A, Jadwalkan saja sore, Tapi terlebih dahulu saya harus tau dasar hukum sdr utk interogasi saya" imbuhnya dan dan seterusnya, 05/02/2025 15.25 wib
Menyikapi isi chat whatsapp ADH asisten Afdeling VIII itu, dinilai tidak bersedia memberi klarifikasi mengenai temuan diwilayahnya, guna keseimbangan pemberitaan yang akan dimuat kepublik.
Untuk itu, diminta kepada Jatmiko Krisna Santosa, Direktur Utama PalmCo Regional III Pusat, Ahmad Gusmar Harahap Region Head PTPN IV Regional III Riau, Andry humas PalmCo PTPN IV Regional III,
agar sekiranya cepat menanggapi hal ini agar dengan betul betul memberikan perhatian serius demi menyelamatkan produksi Tandan Buah Sawit perusahaan lebih baik dan berkelanjutan.