Taliban Jamin Keselamatan Pekerja Kemanusiaan di Afghanistan
Senin, 06-09-2021 - 11:50:09 WIB
|
kelompok Taliban (Foto: AP/Rahmat Gul) |
JAKARTA | OPSINEWS.COM - Taliban berjanji untuk menjamin keselamatan pekerja kemanusiaan dan akses bantuan di Afghanistan. Hal itu disampaikan Taliban dalam pertemuan dengan kepala kemanusiaan PBB, Martin Griffith di Kabul pada Minggu (5/9) waktu setempat.
Seperti diberitakan kantor berita AFP, Senin (6/9/2021), Griffiths berada di ibu kota Afghanistan pada hari Minggu untuk beberapa hari pertemuan dengan para pemimpin Taliban, di tengah bencana kemanusiaan yang mengancam negara, yang baru dikuasai kembali oleh kelompok itu.
"Pihak berwenang berjanji bahwa keselamatan dan keamanan staf kemanusiaan, dan akses kemanusiaan ke orang-orang yang membutuhkan, akan dijamin dan pekerja kemanusiaan - baik pria maupun wanita - akan dijamin kebebasan bergerak," demikian pernyataan dari juru bicara PBB, Stephane Dujarric.
Griffiths menegaskan kembali dalam pertemuan itu bahwa komunitas kemanusiaan berkomitmen untuk memberikan "bantuan kemanusiaan yang tidak memihak dan independen," imbuh pernyataan itu.
Griffiths juga meminta semua pihak untuk memastikan hak dan keselamatan perempuan, baik yang berkontribusi dalam pemberian bantuan maupun warga sipil.
Diketahui bahwa kebebasan perempuan di Afghanistan sangat dibatasi di bawah pemerintahan Taliban tahun 1996-2001 silam.
Delegasi Taliban, yang dipimpin oleh salah satu pendiri kelompok itu, Mullah Abdul Ghani Baradar, berterima kasih kepada pejabat-pejabat PBB atas "janji kelanjutan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Afghanistan" dan meyakinkan mereka soal "kerja sama dan penyediaan fasilitas yang dibutuhkan." Demikian menurut sebuah pernyataan yang diposting di Twitter oleh juru bicara Taliban, Suhail Shaheen.
PBB mengatakan Afghanistan mengalami krisis kemanusiaan yang mempengaruhi 18 juta orang, atau setengah dari populasi.
Bahkan sebelum serangan kilat Taliban yang menggulingkan pemerintah yang didukung Barat pada 15 Agustus, Afghanistan sudah sangat bergantung pada bantuan - dengan 40 persen dari PDB negara itu diambil dari pendanaan asing.
Tetapi masa depan misi bantuan di negara di bawah Taliban telah menjadi sumber perhatian bagi PBB dan kelompok-kelompok bantuan, meskipun Taliban berjanji akan membuat aturan yang lebih lunak daripada selama masa kekuasaan pertama mereka.
Dalam laporan kepada Dewan Keamanan PBB akhir pekan ini, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak "Taliban dan semua pihak lain untuk menahan diri sepenuhnya untuk melindungi kehidupan dan untuk memastikan bahwa kebutuhan kemanusiaan dapat dipenuhi."
Komentar Anda :