Misteri Kematian Alm. Prada Josua Lumban Tobing memasuki Babak Baru
Rabu, 27-11-2024 - 06:21:11 WIB
Pekanbaru, OPSINEWS.COM-Presentasi dari DanPomDam Kodam I Bukit Barisan Medan Kolonel Cpm. Uncok Anggiat Simanjuntak, Danrem 031 Wirabima Pekanbaru Brigjend. Sugiono melalui DenPom 1/3 Pekanbaru dihadapan Tim Penasihat Hukum keluarga Alm. Prada Josua Lumban Tobing dari Kantor Hukum Dr. Freddy Simanjuntak, S.H., M.H & Rekan bertempat di Makorem 031 Wirabima Pekanbaru hari Selasa 26 November 2024 memasuki babak baru.
Dalam pertemuan tersebut membahas hasil Penyelidikan dari Denpom 1/3 Wirabima Pekanbaru tentang Misteri Tewasnya Alm. Prada Josua Lumban Tobing anggota TNI-AD yang berdinas di Batalion Infanteri 132 Salo Bangkinang, Kab. Kampar, Riau yang ditemukan tewas terikat tali dileher didalam gudang logistik komplek Batalion 132 Salo Bangkinang pada hari Mnggu 30 Juni 2024 sekira pukul 23.30 Wib yang lalu.
Pada pertemuan tersebut DanPomDam Kodam I Bukit Barisan Medan serta Danrem 031 Wirabima Pekanbaru berjanji dihadapan Tim Penasihat Hukum keluarga korban Alm. Prada Josua Lumban Tobing bahwa Penyelidikan akan terus dilakukan oleh Tim penyidik Den Pom 1/3 Pekanbaru hingga ke Persidangan.
Menyikapi pertemuan tersebut Tim Penasihat Hukum keluarga Alm. Prada Josua Lumban Tobing Dr. Freddy Simanjuntak, S.H., M.H menyampaikan kepada awak media, menyambut baik dan apresiasi kepada jajaran DanPomDam Medan serta Danrem 031 Wirabima Pekanbaru yang berkomitmen akan terus melakukan proses hukum secara terbuka dan transparan serta tegak lurus dalam hal proses hukum lebih lanjut terhadap perkara ini hingga digelar di persidangan.
Wilson Lumban Tobing selaku orang tua kandung Alm. Prada Josua Lumban Tobing meminta kepada penyidik DenPom 1/3 Pekanbaru agar segera lakukan Autopsi / Ekshumasi terhadap jenazah korban untuk mengungkap misteri dibalik kematian Alm. Prada Josua Lumban Tobing yang hingga kini masih menyisakan pertanyaan besar karena dibalik kematian Alm. Prada Josua Lumban Tobing tersebut banyak ditemukan kejanggalan-kejanggalan yang harus di ungkap secara terbuka dan transparan dan keluarga korban menduga berdasarkan alat bukti yang dapat dipertanggung jawabkan secara hukum, anak nya terlebih dahulu disiksa atau dianiaya oleh oknum sesama anggota TNI-AD yang berdinas di Batalion infanteri 132 Salo kemudian baru digantung sehingga seolah olah anak nya maninggal akibat Gantung Diri.
Seusai presentasi tersebut Dr. Freddy Simanjuntak menambahkan, nama baik harkat martabat dan wibawa institusi TNI-AD sebagai garda terdepan didalam mempertahankan NKRI harus dijaga dan diselamatkan, namun jangan sampai hanya gara-gara segelintir oknum yang diduga kuat berbuat kesalahan berakibat nama baik institusi TNI-AD secara menyeluruh menjadi tercoreng ditengah masyarakat ujar nya kepada awak media.
Tim
Komentar Anda :