Setelah di Beritakan Buruknya Kualitas Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Gunungsitoli Idanoi, Kadis Kesehatan Blokir Whatsapp Wartawan Dinilai Tidak BERETITUT
Jumat, 01-11-2024 - 12:00:25 WIB
Gunung Sitoli, Sumut. OPSINEWS.COM-Oknum Pejabat yang bertugas di Lingkungan Pemko Kota Gunungsitoli mencoreng nama Baik Pemerintah, Seyogyanya seorang pejabat publik itu harus siap menerima kritikan, bukan malah blokir nomor telepon Wartawan sehingga hal di nilai selevel Kadis tidak punya Etititut.
Ada-ada saja yang dilakukan oleh oknum Kepala Dinas Kesehatan Kota Gunung Sitoli Agus Bertatinus Laia SSTP, MAP. Pasalnya, ia memblokir telepon atau whatsapp Wartawan Opsinews.com yang akan mengirim link berita kepadanya, Kamis (31/10/2024), hal ini diduga sengaja di lakukannya karena oknum KadisKes untuk menutup informasi.
Untuk diketahui berita sebelumnya berjudul "Diberitakan Terkait Buruknya Pelayanan Puskesmas Gunungsitoli Idanoi, Pemko Gunung Sitoli Buat Hak Jawab Tak Sesuai Fakta". Kadis Kesehatan Kota Gunung Sitoli Blokir Whatsapp Wartawan Opsinews.com.
Oknum pejabat ini, diduga kuat, alergi terhadap para jurnalis di Kota Gunung Sitoli, pesan singkat melalui aplikasi Whatsapp miliknya tidak pernah di gubrisnya dan juga telepon seluler jurnalis terhubung tapi tidak mau angkat, dikonfirmasi ulang tidak terbacanya tetap ceklis satu karena sudah diblokir.
Sikap dan perilaku pejabat ini tentu kurang pas, seharusnya layanan informasi publik tetap wajib dijalankan walaupun berat atau sulit, namun demi lurusnya informasi publik dan memenuhi hak jawab perlu disampaikan.
Atas kejadian tersebut, Awak media di Sumut atau khususnya Kota Gunung Sitoli berharap, Walikota Gunung Sitoli dapat melakukan pembinaan terhadap jajarannya, khususnya bagi para pejabat setingkat Kadis, "tegas Korwil Sumut Atumbukha Mendrova.
Penasehat dan Konsultasi Hukum Media Opsinews.com Pengaca Kondang Kamaruddin Simanjuntak SH, MH, akhirnya angkat bicara terkait sikap seorang pejabat publik setingkat Kepala Dinas yang tidak mau menjawab Konfirmasi Wartawan apa lagi membokir nomor Wartawan, Kamaruddin mengatakan, " Sangat menyesalkan sikap dan perilaku seorang pejabat publik memblokir WhatsApp wartawan untuk menutup informasi.
Lanjutnya, "Lebih baik dia memundurkan diri dari pada menjadi pejabat publik, lebih bagus dia pilih jadi tukang bakso atau nelayan atau misalnya jadi tukang sorong sayur, misalnya supaya tidak di wawancara - wawancara oleh wartawan. Namun, jika dia seorang pejabat publik menikmati APBN dan APBD dia wajib memberikan informasi publik kepada wartawan atau kepada masyarakat. Tambahnya, Wartawan adalah saluran informasi, "Tegas Kamarudin Simanjuntak. (RAELI)
Komentar Anda :