Home Nasional Daerah Politik Ekonomi Hukrim Olahraga LifeStyle Peristiwa Pendidikan Internasional Indeks
 
Tewasnya Prada Josua di Batalyon 132 Salo Masih Misteri Keluarga Tidak Yakin Bunuh Diri
Presiden RI Serta Panglima TNI Diharapkan Turun Tangan Atas Tewasnya Prada Josua Bunuh diri Atau Dibunuh
Jumat, 13-09-2024 - 10:57:16 WIB
Saat Konferensi Pers
TERKAIT:
   
 

Pekanbaru – Riau. OPSINEWS.COM-Presiden RI Ir Joko Widodo dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto diharapkan turun tangan untuk mengungkap Misteri Kematian Prada Josua Lumban Tobing masih menjadi tanya. Pasalnya, prajurit TNI itu ditemukan tewas tergantung di tempat dinasnya Batalyon Infanteri 132 Salo–Bangkinang Batalyon Infanteri (Yonif) 132/BS Kampar Provinsi  Riau pada  Minggu (30/6/2024) malam.

Menurut Pihak Yonif 132/BS Kampar, Prada Josua ditemukan gantung diri karena putus cinta dengan Pacarnya Juli Sihombing.

Dilaporkan ke Presiden RI, DPR RI, KSAD dan Komnas HAM, Dr Freddy Simanjuntak Beberkan Bukti Kejanggalan Kematian Prada Joshua Minta Bentuk TPF

Namun, hal tersebut dibantah langsung Juli Sihombing  ( Pacar Almarhum) dalam Konferensi Pers Bersama Kuasa Hukum Dr Freddy Simanjuntak, SH, MH dan Kedua orangtua Almarhum Prada Josua, Kamis (12/9/2024).

Juli Sihombibg Pacar Almarhum Prada Josua menegaskan, Kematian Prada Josua Bunih Diri karena putus cinta itu tidak benar hubungannya dengan Almarhum Prada Josua baik baik saja. Bahkan, kata Juli, pada malam naas tersebut dirinya masih berkomunikasi dengan Almarhum, namun hingga kematian Almarhum Prada Josua masih komunikasi, namun HPnya diduga dipegang orang lain.

“Malam kematiannya itu, saya masih komunikasi namun itu bukan dia lagi, tapi orang lain saya tahu dari chatnya, seperti dia manggil saya kakak padahal biasa manggil sayang dan video call ngak ada kelihatan wajahnya, ” beber Juli Sihombibg Pacar Almarhum Prada Josua.

Sementara itu, Ayah Almarhum Prada Josua, Wilson Lumban Tobing berharap kepada Panglima TNI dan Kepada Staff Angkatan Darat agar dapat mengungkap kebenaran penyebab kematian putranya Almarhum Prada Josua.

“Saya meminta keadilan, kepada Panglima TNI dan Kasad diharapkan membongkar perkara ini, kami dari pihak keluarga berharap TNI membentuk Tim Pencari Fakta atas kematian anak saya Prada Josua, kami meyakini anak saya ini tidak mati bunuh diri, dan juga meminta agar dilakukan otopsi “terang Wilson berlinang air mata.

Wilson Lumban Tobing juga meminta perhatian Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk menegakkan keadilan terhadap misteri kematian anaknya Prada Josua.

“Saya meminta dan memohon kepada Presiden untuk memberi keadilan dengan memberikan perhatian terhadap permasalah almarhum anak saya ini, Presiden sebagai pimpinan tertinggi di negara ini kami minta agar memerintahkan pihak terkait membongkar siapa saja yang menjadi penyebab meninggalnya anak kami Prada Josua serta menghukum mereka yang terlibat seberat-beratnya, semoga Tuhan Memberkati,”terang Wilson penuh harapan.

Adapun Kronologis kejadian dijelaskan Dr Freddy Simanjuntak,SH,MH.Pengacara Senior Terkenal di Riau ini menjelaskan, awal mulanya pada tanggal Kamis 27 Juni 2024, Prada Josua meminta izin kepada atasannya Batalyon Infanteri 132 Salo  dengan alasan bahwa opungnya telah meninggal dunia di Duri.

“Ternyata setelah ditelusuri bahwa bukan opung Prada Josua yang meninggal, melainkan opung dari kekasihnya Juli Sihombing, ini membuktikan kecintaan dia kepada kekasihnya, diketahui Prada Josua telah berbohong, dia melakukan itu agar diberi izin,” terang Dr. Dr Freddy Simanjuntak SH, MH.

Kemudian, lanjut Dr Freddy, sesampainya di Pekanbaru Prada Josua dan kekasihnya Juli Br Sihombing langsung berangkat ke kota Duri pada tanggal 27 Juni itu juga dengan menggunakan sepeda motor Beat milik kekasihnya itu.

“Pada tanggal 27 Juni mereka berangkat ke Duri sampai dengan tanggal 28 Juni, Sabtu 29 Juni mereka berduapun pulang ke Pekanbaru, mereka pun tidak masalah apa-apa, “ujar Dr Freddy.

“Malam itu, mereka sempat makan malam, kemudian pada pukul 20.00 Wib dia minta  diantarkan pulang ke barak dengan kekasihnya,” Imbuh Dr Freddy.

Selanjutnya, terang Freddy, Almarhum Prada Josua setelah sampai di Barak Batalyon Infanteri 132 Salo. meminta kembali di jemput kepada kekasihnya dengan alasan dapat Izin Bermalam (IB). Mereka kembali ke Pekanbaru dengan dijemput oleh kekasihnya Juli Sihombing.

“Kemudian pada pukul 20.00 wib masuk chat Whatsapp Oknum TNI dengan berbunyi cepat kau pulang, hari ini segera kau pulang, kalau kau sampai di Barak saya sudah tertidur banguni saya, gara-gara kau saya jadi dinas, menggantikan posisimu bertugas, lalu disarankan Kekasihnya untuk abang segera berangkat,”papar Dr Freddy.

Tidak hanya itu, kata Dr Freddy, Prada Josua sempat menunjukkan dan membacakan  pesan singkat tersebut kepada kekasihnya Juli Sihombing.

“Prada Josua waktu itu mengatakan, kalau ini sudah susah saya ini, biasanya kalau seperti ini saya akan disiksa, saya akan diberi imbalan karena saya berbohong, dan Prada Josua mengatakan tetap harus kembali ke Barak, dan dia pulang kebarak menggunakan sepada motor milik Juli Br Sihombing, setelah sampai Prada Josua sempat chatingan dengan kekasihnya,”terang Dr Freddy.

Kemudian, lanjut Dr Freddy,  pada hari Minggu 30 Juni 2024 pagi sempat ada kontak antara Prada Josua dan kedua orang tuanya.

“Alamarhum sempat bertanya apakah mamak dan bapak sudah siap mau pergi ke gereja sudah mandi ? Josua sudah siap-siap juga mau ke Gereja ini,”

Fakta Kejanggalan Kematian Prada Josua Menurut Penasehat Hukum Keluarga;

Ada beberapa kejanggalan dari beberapa bukti yang telah di sampaikan Kuasa Hukum keluarga Prada Josua Dr Freddy Simanjuntak SH, MH dalam Konferensi Pers, Kamis (12/09/2024) . Pertama, terang Dr Freddy HP Almarhum Prada Josua diduga digunakan orang lain dan sampai saat ini tidak juga dikembalikan ke pihak keluarga.

“Pihak  keluarga tidak percaya bahwa Prada Josua meninggal akibat bunuh diri, karena pada Minggu 30 Juni sekira pukul 22.00 Wib ada foto dan video yang dikirim dari WhatsApp Prada Josua ke kekasihnya Juli Sihombing . Pesan singkat itu menunjukkan Josua akan menghabisi nyawanya sendiri karena putus cinta, ini sangat tidak masuk akal,” beber Dr Freddy Simanjuntak SH, MH.

Kemudian, Dr Freddy Simanjuntak SH, MH, kejanggalan lainnya terletak pada foto dan video itu yang menunjukkan Josua dalam kondisi leher terjerat tali.  Ia juga mempertanyakan bagaimana bisa seseorang yang terjerat tali di lehernya bisa mengambil video sendiri.

“Kejadian ini sangat aneh bagaimana ia bisa mengambil Video sementara leher Prada Josua dalam kondisi terpilin tali, didalam rekaman video berdurasi 36 detik itu juga sempat ada suara seperti orang membuka atau menutup pintu artinya berarti ada orang lain dilokasi kejadian,” beber Dr Freddy lagi.

Selanjutnya, beber Dr Freddy, pada umumnya orang gantung diri ditemukan dengan keadaan mata membelalak dan lidah terjulur. Tapi dalam video dan foto itu, Josua tampak memejamkan mata dengan lidah terlipat ke dalam.

Kejanggalan Kematian Almarhum Prada Josua tidak ada kamera pengawas atau CCTV di TKP. Padahal Josua ditemukan tewas di Gudang-1 Logistik Yonif 132/BS. Selain itu, kondisi lampu di tempat itu juga mati pada saat kejadian. Namun, dalam video Josua ada sorot cahaya dari handphone.

“Karena, tempat penyimpanan senjata atau alutsista justru harus pakai penerang, Karena itu barang-barang yang berharga, alat-alat perang, yang menjadi tanda tanya kita juga apakah gudang tempat penyimpanan itu tidak menggunakan CCTV, ini sangat aneh dan janggal,” tandas Dr Freddy.

Kejanggalan lainnya mayat Almarhum Josua yang diduga ada bekas penyiksaan, Dr Freddy Simanjuntak SH, MH memaparkan  diketahui, Prada Josua meninggal pada 30 Juni 2024 pukul 22.30 dan jenazah Prada Josua sampai dirumah Sakit Tentara pada 01 Juli 2024 pukul 11.30 Siang. Ada selang waktu 12 jam jenazah tidak tahu ditempatkan posisinya dimana ?

“Kemudian jenazah Prada Josua, pengakuan Dokter Rumah Sakit Tentara disuntikkan formalin sebanyak 2,5 Liter  dihari yang sama sekira pukul 20.00 Wib, pihak dokter Rumah Sakit Tentara  pun memeriksa hanya dibagian luar jenazahnya saja,”katanya.

Selanjutnya, Dr Freddy Simanjuntak SH, MH juga mengungkapkan keanehan jenazah Prada Josua ketika sampai rumah duka pada 02 Juli 2024 sekira pukul 08.00 Wib pagi di Kecamatan Peranap Kabupaten Indragiri Hulu.

“Kondisi jenazah Prada Josua banyak menandakan keanehan, ada memar-memar dibagian muka dan perut, kemudian dibagian lengan tangan seperti terlihat remuk  dengan diberi penopang kemudian di pilin menggunakan perban,”terang Dr Freddy.

Dikatakan Freddy lagi, bahwa pengakuan Dokter Rumah Sakit Tentara  pada tanggal 01 Juli 2024 telah menyuntikkan formalin sebanyak 2,5 liter kepada tubuh almarhum Prada Josua.

“Keanehan lain juga muncul pada tubuh Prada Josua, pengakuan Dokter Rumah Sakit Tentara telah menyuntikkan formalin sebanyak 2,5 liter, tetapi sesampainya jenazah pada di rumah duka terlihat mata dan tubuh Prada Josua membengkak serta seperti membusuk, pertanyaannya kalau benar disuntikkan formalin kenapa kondisi jenazahnya sepert itu ? ini sangat aneh, kami menduga ada unsur penghilangan barang bukti” terangnya.

TKP Dibongkar, Ada Upaya Menhilangkan Barang Bukti

Dr Freddy Simanjuntak SH, MH juga, tempat kejadian perkara lokasi Prada Josua menggantungkan diri sudah di bongkar Batalyon Infanteri 132 Salo.

“Tempat Prada Josua menggantungkan diri itu sudah di bongkar, pertanyaanya mengapa mesti di bongkar, tali itu juga tidak ada lagi, ini juga ada indikasi dugaan untuk menghilangkan barang bukti, karena nanti jika ada reka ulang atau rekonstruksi perkara dilapangan sudah tidak ada lagi tempat ini, ditambah lagi Handphone Prada Josua ditahan oleh pihak terkait, “sampainya.

Diminta Tanda Tangani Sebuah Surat Oleh Danrem

Dr Freddy Simanjuntak SH, MH juga menyampaikan bahwa Ayah Almarhum Prada Josua juga dimintai menandatangani sebuah surat oleh Komandan Resor Militer atau Danrem pada Senin malam, 1 Juli 2024 di Rumah Sakit TNI Pekanbaru.

“Kemudian malam hari itu, Danrem bersama dengan tim dokter menyodorkan satu lembar surat kepada orang tua Josua untuk ditandatangani,” ujar Freddy

Disampaikan Freddy, Surat pernyataan oleh Wilson Lumban Tobing yang memuat tiga poin, yaitu tidak akan melakukan autopsi terhadap Josua, tidak akan menuntut secara hukum atas meningganya Josua, dan permasalahan diselesaikan secara kekeluargaan

“Merasa keberatan atas surat itu ditambahkanlah tulisan tangan  oleh Wilson Lumban Tobing ‘jika ada bukti baru maka akan dilakukan proses hukum, kemudian barulah ditanda tanganinya,”jelasnya.***(Tim).




 
Berita Lainnya :
  • Satreskrim Polres Sergai Ungkap Kasus Peredaran Uang Palsu, Sita Ratusan Lembar Pecahan Rp100 Ribu
  • Kapolres Sergai Pimpin Rilis Akhir Tahun 2025, Paparkan Kinerja dan Capaian Penegakan Hukum
  • Pemko Tebing Tinggi Perkuat Silaturahmi dan Sinergi Bersama Insan Pers di Akhir Tahun 2025
  • Melalui Sat Pol Airud, Polres Pelalawan Berhasil Gagalkan Penyelundupan Bawang Ilegal 19 Ton Lebih
  • Cemarkan Nama TNI, Berita Hoaks Back-Up Minyak Oplosan Rugikan Institusi Kodim 0322/Siak
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
    + Indeks Berita +
    01 Satreskrim Polres Sergai Ungkap Kasus Peredaran Uang Palsu, Sita Ratusan Lembar Pecahan Rp100 Ribu
    02 Kapolres Sergai Pimpin Rilis Akhir Tahun 2025, Paparkan Kinerja dan Capaian Penegakan Hukum
    03 Pemko Tebing Tinggi Perkuat Silaturahmi dan Sinergi Bersama Insan Pers di Akhir Tahun 2025
    04 Melalui Sat Pol Airud, Polres Pelalawan Berhasil Gagalkan Penyelundupan Bawang Ilegal 19 Ton Lebih
    05 Cemarkan Nama TNI, Berita Hoaks Back-Up Minyak Oplosan Rugikan Institusi Kodim 0322/Siak
    06 Polres Sergai Serahkan Bingkisan Natal kepada Personel, Pekerja Honorer, dan Mitra Media
    07 Tabrakan Dua Sepeda Motor di Simpang Pos Polisi Sei Bamban, Satu Pengendara Luka Serius
    08 Natal 2025 BNKP Pos Pelayanan Sei Rampah: Hangatnya Kasih Kristus Menyatukan Masyarakat Nias di Tanah Perantauan
    09 Diduga Selama AKP Rdn Butar-butar Memimpin Wilayah Hukum Kuantan Mudik Adanya Aktivitas PETI dan Merajalela di Desa Pantai Lubuk Ramo
    10 Kapolres Sergai Tinjau Kesiapan Pos Pam dan Pos Yan Jelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
    11 Empat Pelaku Curas di Dolok Masihul Dibekuk Polisi, Motor dan Ponsel Korban Berhasil Diamankan
    12 Polsek Kandis Bersama DPC PPDI Kab Siak Lakukan Berbagi Kasih Natal Bagi Yatim Piatu Dan Fakir Miskin "Berbagi Itu Indah
    13 Wali Kota Tebing Tinggi Tinjau Proyek Revitalisasi, Pastikan Rampung Sebelum Akhir Tahun Tebing Tinggi
    14 Polres Kampar Sudah Lakukan SP3, Beredar di Medsos Bangun Opini Menyesatkan dan Provokatif Terkait Pembangunan Gedung Koperasi Merah Putih Desa Tambang 
    15 Penasehat Hukum Serta Keluarga Alm Mendatangi Kadam XIX Tuanku Tambusai dan Keluarga Prada Josua Tolak Hasil Penyelidikan Kodam 1/Bukit Barisan
    16 Polres Sergai Gelar Upacara Peringatan Hari Ibu ke-97 Tahun 2025 dengan Khidmat
    17 Pergantian pimpinan Kapolres di wilayah INDRAGIRI HULU
    18 Perayaan Natal 2025 Polres Serdang Bedagai Berlangsung Khidmat dan Penuh Sukacita
    19 Hakim PN Bangkinang Turun Lapangan Sidang Objek Lahan Sengketa
    20 Begal Sadis Beraksi di Pantai Cermin, Satu Pelaku Ditangkap Polisi, Korban Alami Luka Bacok
    21 PKS Mill Naga Bulan Salurkan Donasi Kemanusiaan Untuk Korban Bencana di Aceh Tamiang
    22 SP2HP Sudah Diberikan kepada Wartawan dan Polres Kuansing Selidiki Dugaan Intimidasi Wartawan dan Penggeledahan Saat Peliputan PETI di Desa Logas
     
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © OPSINEWS.COM | Transformasi untuk Publik