Miris dua Oknum berbeda Baju Setelah Kordinasi Bisnis ilegal itu lancar
Bos Marpaung Mafia BBM Ilegal Beserta 3 di duga Oknum Polisi dari Dumai Ajak Oknum Baju Loreng Berunding di Pojok Sudut Warung Yang Gelap
Minggu, 02-06-2024 - 09:45:14 WIB
Siak, opsinews.com-Riau. Bisnis BBM ilegal ini Sangat menggiurkan Bahakan dikategorikan Bisnis yang masuk dalam lingkaran SETAN bahkan Diduga 3 Oknum Polisi, dari Dumai yang mengawal, sementara Bos Mafia BBM Ilegal ini disebut bermarga Marpaung dan 3 Oknum Polisi dari Dumai datang kordinasi selamatkan Mobil yang mengangkut BBM ilegal. Insiden ini terjadi tepatnya di Jalan Pemda, Perawang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Riau, Kamis (30/05/2024).
Oknum baju loreng sampaikan" bahwa yang datang 3 orang itu dari Polres Dumai. Malah polisi dari Dumai bukannya amankan pelaku mafia BBM justru ajak Intel korem berunding dengan mereka , diduga 3 orang oknum polisi dan 1 orang Bosnya Marpaung dari Dumai berunding di pojok sudut samping warung di tengah kegelapan dalam waktu yang alot. Sekitar pukul 24,00.Wib.
Hironisnya setelah Kordinasi di pojok sudut samping warung di tengah kegelapan dalam waktu yang alot akhirnya Mobil Pengangkut BBM Ilegal itu di bebaskan untuk meneruskan perjalanan membawa BBM ilegal ke Dumai bersama Bos dan 3 Oknum Polisi itu.
Terpantau Mobil Canter Kuning Colt Diesel tipe Super HDX No Plat BM 9643 ND tertutup terpal berhenti sendiri di pasar hitam Pangkalan Kerinci Kota diduga ilegal angkut BBM dari Jambi. Janggalnya Mobil gunakan No Plat ganda lapisan diluar No Plat BM 9643 ND sedangkan No Plat asli B 9643 NDD atau gunakan plat palsu dijepit karet hitam untuk mengelabui publik dan Aparat Penegak Hukum (APH).
Dikonfirmasi awak media, Iman mengaku supir dan angkut BBM minyak dari jambi ia mengatakan" Memiliknya Oknum TNI Bernama Baskami Surbakti. sebut Iman Sopir truk BBM.
Selain itu Putera Hombing mengaku supir 2 dan ngaku bawa minyak jenis bensin dan tidak tahu jumlah minyak diangkut, minyak diangkut ke Pekanbaru.
Dilokasi banyak orang melihat kejadian itu dan datangnya wartawan meliput aktivitas ilegal itu sebab sangat jelas gunakan plat palsu dan mengaku angkut BBM diduga ilegal dari jambi.
Iman mengaku pemilik minyak Bosnya Marpaung berasal dari Dumai. Kemudian salah seorang warga sekitar mau melaporkan pihak berwajib namun Mobil tersebut langsung pergi dari tempat.
Kemudian awak media lakukan investigasi terkait Mobil itu pergi dan dijumpai di jalan pasar hitam di daerah Kecamatan Kerinci Kanan sudah keadaan berhenti dan didepan Mobil terdapat Mobil Avanza Hitam No Plat BM 1929 ZQ yang diduga oknum polisi
Awak media konfirmasi ke Mobil Avanza Hitam diduga polisi dan benar mengaku polisi tanpa menyebutkan nama, "kan kita ini amankan, Mobil belum kita cek, kalau kita amati ini minyak tapi belum kita cek kedalam, kita curigai mobilnya maka kita stop mobilnya, kita dari polsek kerinci kanan," Ucapnya.
Mobil Canter Kuning Colt Diesel Dum Truk dikonfirmasi, menuturkan mereka pergi kabur karena perintah Bos tapi kami tidak tahu Polisi berhentikan kami disini.
Kemudian awak media mau tanyakan terkait tindak lanjut terkait pengamanan namun polisi tersebut pergi dari lokasi dan Mobil Canter Kuning dibiarkan pergi begitu saja setelah dugaan menelpon Bos pemilik Mobil.
Investigasi terus lanjut terkait supir lepas dari pengamanan dari diduga oknum polisi kerinci kanan dan ketemu Mobil itu berhenti didaerah Siak di Jalan Pemda Desa Perawang, Kecamatan Tualang dan Mobil itu diberhentikan Intel Korem karena adanya konfirmasi wartawan bahwa BBM ilegal itu dikawal oleh Oknum TNI.
Iman Sopir Truk BBM ilegal berdalih seolah merasa benar katakan bila bos nya datang mau dibawa ke Korem maka ia tidak ada kesalahan. Iman bersih keras tidak mau diarahkan di Korem karena Bos nya sedang dijalan dan akan lewat Tol Minas.
Sekira 22 menit Bos Iman diduga Mafia Marpaung beserta Oknum Polisi 3 orang dan 1 orang Bosnya Marpaung beserta beberapa komplotan remaja diduga preman datang ke lokasi. 3 oknum polisi dan Bos nya menemui Intel Korem duduk 1 meja di Kedai Khas Batak Rumah Makan Silaban.
Anehnya salah seorang wartawan dipanggil untuk mediasi dugaan adanya skenario agar wartawan tidak meliput peristiwa saat berlangsung. Seorang wartawan ambil foto sebagai dokumentasi bertugas lalu spontan oknum polisi itu tidak terima dengan nada tinggi dan arogan dengan alasan tidak ada izin dan tidak ada undang-undangnya wartawan boleh foto.
Awak media sudah menjelaskan bahwa ambil foto dibolehkan dalam UU No 40 tahun 1999 tentang pers dalam pasal 4 ayat 2 dan 4 tidak ada larangan ambil foto untuk tugas jurnalistik terutama menyangkut bawa BBM tanpa izin dari hasil bumi milik negara.
Oknum polisi tendensius tuding wartawan mengikuti Mobil angkut BBM Ilegal sementara Mobil tersebut di lepas pihak polisi polsek Kerinci Kanan sedangkan wartawan menjalankan tugas pokok dan fungsi sebagai jurnalistik.
Parahnya Oknum polisi berdalih dukung pelaku angkut BBM Ilegal dari jambi dasar mereka mediasi sebab ada pengusaha riak-riak makanya mereka membantu agar tidak terjadi sesuatu, tanpa menilai pelaku usaha tersebut melanggar hukum atau tidak.
Kapolda Riau Irjen. Pol. Muhammad Iqbal, S.I.K., M.H diminta usut tuntas oknum polisi yang turut membantu pengusaha BBM ilegal dari jambi ke Dumai,
Red*
Komentar Anda :