Pak Kapolda Sumut Lihat Sikap Anggota Bapak, Kasat Reskrim Memilih Bungkam
Ada Apa Dengan Polres Serdang Bedagai Dikonfirmasi Soal Galian C yang Diduga Ilegal, Malah Kasat Reskrim "Bungkam"
Senin, 01-04-2024 - 19:56:41 WIB
Sergai, Sumut. OPSINEWS.COM-Kasat Reskrim Polres Serdang Bedagai (Sergai), Polda Sumatera Utara (Sumut) AKP JH Panjaitan menunjukkan sikap yang tidak pantas dilakukan oleh seorang perwira.
Pasalnya, Kasat Reskrim Polres Sergai AKP JH Panjaitan sama sekali tidak merespons bahkan terkesan bungkam seribu bahasa saat dikonfirmasi dan di informasikan terkait adanya praktik galian pasir yang diduga ilegal beroperasi di Desa Manggis, Kecamatan Serba Jadi, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara.
"Selamat siang komandan. Apa tanggapan terkait adanya galian c diduga ilegal yang beraktivitas di Wilayah hukum Polres Sergai percisnya di Desa Manggis Kecamatan Serba Jadi pak. Mohon tanggapannya bapak selaku kasat reskrim pak? Tanya awak media kepada Kasatreskrim ini via whatsapp, minggu (31/03/2024).
Namun, meski sudah di baca dengan ditandai ceklis dua biru, JH Panjaitan hingga saat ini tidak menjawab pertanyaan awak media.
Bungkamnya Kasat reskrim inipun menjadi pertanyaan besar bagi publik, apakah Kasat Reskrim sudah mendapat fi atau memang sengaja membiarkan praktik diduga ilegal tersebut untuk dijadikan sumber pendapatan setiap bulannya atau yang biasa disebut sebut dengan kong kali Kong.
Untuk itu diharapkan kepada Kapolri dapat mengevaluasi kembali terhadap penugasan JH Panjaitan sebagai Kasat Reskrim dan juga Iptu B Sitorus sebagai Kanit Tipidter di Polres Sergai.
Diberitakan sebelumnya, di lokasi, Galian pasir ini menggunakan 2 unit alat berat jenis beko atau excavator. Selain itu, Galian ini juga menggunakan 6 unit mesin hisap pasir yang sudah di desain untuk menyedot pasir dari dasar sungai ular tersebut.
Menurut operator beko yang akrab disapa Suhar, cara penambangan pasir ini diawali dari 6 unit mesin hisap yang dioperasikan untuk menyedot pasir dari dasar sungai ular untuk dinaikkan ke bibir sungai yang dialirkan menggunakan pipa ke wadah telah disediakan. setelah pasir terkumpul di bibir sungai, kemudian beko memuat dengan cara mengeruk pasir untuk dinaikkan ke dumptruk.
Dikatakannya, untuk penjualan saat ini galian ini masih tergolong sepi, akan tetapi masih tetap beraktivitas.
" Ya pasirnya disedot dari dasar sungai pakai mesin yang enam itu pak, siap itu beko memuat ke dumptruk pak. Ini lagi sepi pak, Kalau rata rata perhari hanya 15 truk lah pak, "Ungkapnya.
Operator beko ini juga menyebutkan, Galian pasir ini dikelolah oleh Didit Sedangkan Kordinator lapangan (korlap) bernama Binsar. (Tim)
Komentar Anda :