MELIHAT FENOMENA PILPRES 2024 DARI KACAMATA MARKETING & DIGITAL KREATIF
Senin, 12-02-2024 - 00:17:25 WIB
Jakarta. OPSINEWS.COM-Seorang pengamat bisnis dan konsultan marketing senior Robert Riovanni. H (Coach Rio) yang juga Wakil Ketua PARIBAN (Prabowo Gibran) 02 semalam di Union Plaza Senayan mengemukakan pendapatnya selepas acara workshop di hotel Fairmont.
Kartun yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan oleh team digital kreatif Paslon 02 menjadi titik fokus perubahan citra kampanye pilpres bagi Prabowo, yang saat ini berhasil memimpin sejumlah hasil jajak pendapat. Berbeda dengan citra nasionalis yang berapi-api sebagaimana dalam dua kali pencalonan presiden sebelumnya yang tidak berhasil, pada kali ini, pria berusia 72 tahun itu memperkenalkan slogan baru, yaitu "GEMOY”, sebuah ungkapan dalam bahasa gaul yang berarti lucu dan menggemaskan.
“Saya pilih dia karena dia gemoy,” kata Merin, Reva, Zahra & Anita sekelompok anak muda di BSD juga Jojo, Mikail, Henny, Steve para eksmud di kawasan Distrik 8 SCBD.
Mereka ada yang baru pertama kali menjadi pemilih juga ada yang sudah dua kali “Itulah alasan utamanya.”
Prabowo dan avatarnya yang diciptakan menggunakan teknologi dari perusahaan Amerika Serikat, Midjourney Inc, menjadi pionir dalam memimpin sejumlah besar kandidat dalam memanfaatkan alat kecerdasan buatan generatif untuk kampanye, memantau media sosial, mengembangkan chatbot interaktif, dan menargetkan pemilih.
Tim kampanye Prabowo dan Midjourney, yang berdasarkan pedomannya melarang digunakan untuk kampanye politik, tidak menanggapi permintaan komentar.
Versi kartun dari sosok Prabowo, yang dibuat dengan bantuan kecerdasan buatan atau AI, muncul dalam sejumlah papan reklame di seluruh Nusantara. Tak hanya dalam bentuk reklame, kartun Prabowo juga diproduksi dalam bentuk kaus dan stiker dengan tagar #Prabowo yang ditonton sekitar 19 miliar kali di aplikasi TikTok.
Prabowo saat ini masih menjabat sebagai menteri pertahanan. Namun di dunia maya, avatar AI-nya justru memunculkan wajah berpipi chubby dengan jari memberi isyarat membentuk hati ala Korea. Ia terlihat memeluk erat kucing kesayangannya, Bobby. Avatar tersebut dibuat untuk menarik perhatian pemilih Generasi Z, mengingat sekitar separuh dari total 205 juta pemilih di Indonesia berusia di bawah 40 tahun.
Pemilu pada 14 Februari mendatang memberikan gambaran sekilas tentang bagaimana AI generatif dapat mengubah kampanye politik berskala besar di negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, kata para ahli.
*3 STRATEGI PEMASARAN*
yang akan memberikan peluang besar pada Prabowo untuk memenangkan pemilu 2024 nanti.
*1. Recall dan Recognition*
Dalam dunia pemasaran ada yang disebut effective frequency yang mempelajari berapa banyak paparan iklan yang tepat agar konsumen dapat melakukan brand recall dan recognition. Dalam tulisan ini, recall adalah kemampuan calon pemilih untuk mengenali dan mengingat Prabowo yang sudah beberapa kali mencalonkan diri.
Recognition adalah kemampuan calon pemilih untuk membedakan Prabowo dengan calon yang lain, misalnya dari sepak terjangnya atau dari gaya kampanyenya. Kemampuan ini diperoleh dari pengulangan yang terus dilakukan Prabowo setiap lima tahun sekali setiap beliau mencalonkan diri. Calon pemilih menjadi familiar dengan Prabowo dibandingkan dengan calon yang lain. Siapa sih yang tidak kenal Prabowo?
*2. Cognitive Learning*
Ini merupakan bagian dari consumer Learning, yang menyebutkan bahwa konsumen perlu mendengar beberapa kali untuk memahami apa yang sedang dijual atau dibicarakan. Cognitive learning terhadap Prabowo dapat diperoleh oleh calon pemilih yang selalu melihat Prabowo dalam setiap pemilu, yang menjadi moment untuk mempelajari siapa Prabowo.
Ditambah jejak langkahnya selama menjadi Menteri pertahanan tentu akan memberikan calon pemilih pemahaman yang lebih dalam tentang Prabowo. Mereka yang tadinya apatis terhadap Prabowo sangat mungkin merubah keputusannya menjadi pendukung Prabowo setelah beberapa tahun berlalu.
*3. Targetting*
Prabowo sepertinya menyadari bahwa dia memerlukan seseorang yang berbeda dari orang-orang yang biasa dalam lingkarannya. Memilih Gibran adalah keputusan yang sangat baik dan tepat dari Prabowo, selain dapat menarik suara dari pemilih muda yang lebih dari 50% dari seluruh calon pemilih, tingkat kepercayaan Masyarakat kepada Jokowi mau tidak mau menjadi nilai tersendiri bagi anaknya Gibran. Pepatah yang mengatakan buah jatuh tidak jauh dari pohonnya yang jelas melekat pada budaya orang kita, tampaknya akan membuat Gibran mampu membantu Prabowo dalam mendulang suara.
Jadi bisa dikatakan, kegagalan Prabowo selama ini mungkin saja menjadi kunci kesuksesannya pada pemilu 2024 ini. Pengulangan yang dengan konsisten dilakukannya setiap 5 tahun dalam 15 tahun terakhir dapat memberikan calon pemilih mengenali Prabowo dengan lebih baik dan mendapat gambaran yang jelas mengenai apa yang ingin dicapainya untuk Indonesia.
Tapi perlu diingat juga bahwa ada konsep pemasaran yang disebut dengan “ad fatigue” (Kelelahan iklan), di mana konsumen merasa sangat bosan dan jenuh terhadap satu iklan yang sama yang diputar terus menerus, yang menyebabkan iklan tersebut tidak lagi menghasilkan efek apapun pada konsumen.
Prabowo harus hati -hati dengan ad fatigue ini. Gaya kampanye yang sama, kata-kata yang sama mungkin membuat orang akan merasa jenuh. Memberikan sesuatu yang segar dalam kampanye akan sangat dibutuhkan Prabowo dibandingkan pasangan lain.
Mengingat hanya Prabowo-lah yang sudah berkali-kali ikut dalam pemilu capres dan cawapres, Gibran harus mampu menutup celah ini dengan lebih aktif dalam kampanye. Keingintahuan para calon pemilih terhadap Gibran yang masih terbilang sangat muda juga dapat dimanfaatkan untuk menghidarkan kebosanan calon pemilih pada Prabowo.
Mari kita saksikan siapa yang akan memenangkan pemilu 2024 yang akan berlangsung beberapa hari lagi demikian Robert Riovanni atau yang lebih dikenal dan akrab dipanggil Coach Rio menutup perbincangan.
(LC)
Komentar Anda :