Home Nasional Daerah Politik Ekonomi Hukrim Olahraga LifeStyle Peristiwa Pendidikan Internasional Indeks
 
Pemilu 2024 Harus Bebas KKN Dan Politik Uang
NCW Menduga Adanya Intervensi Dan Intimidasi Di Kalangan Aparat Desa
Jumat, 02-02-2024 - 22:25:40 WIB
TERKAIT:
   
 

JAKARTA - OPSINEWS.COM-Kembali Nasional Corruption Watch (NCW) gelar konferensi pers soroti pemilu 2024, menurut NCW Jika Pemilu atau pesta demokrasi ini tidak dilakukan secara jujur dan adil serta Netralitas dari pemimpin bangsa ini di  khawatirkan akan terjadi konflik yang tidak dinginkan oleh seluruh rakyat Indonesia, tulis rilis resmi DPP NCW, Jumat (2/2/2024) DPP NCW Pancoran Jakarta Selatan

Pesta demokrasi Pemilihan Presiden dan pemilihan anggota legislatif tahun 2024 akan segera berlangsung. Pilpres yang akan berlangsung 14 Februari 2024 seharusnya dilakukan dengan riang gembira dengan tidak mengabaikan netralitas dan Nurdin (jujur dan adil) dari penguasa atau pemerintah dalam memperlakukan semua calon presiden dan partai partai yang bertarung pada pesta demokrasi tahun 2004 ini.

“Menurut kami di DPP NCW Jika Pemilu atau pesta demokrasi ini tidak dilakukan secara jujur dan adil serta Netralitas dari pemimpin bangsa ini, kami khawatirkan akan terjadi konflik yang tidak dinginkan oleh seluruh rakyat Indonesia,” Ujar Hanif ketua umum DPP NCW.

Adanya ucapan presiden Jokowi terkait dengan presiden dapat memihak kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden karena merupakan pejabat publik dan pejabat politik menurut berbagai kalangan sangat tidak Etis dan merusak tatanan demokrasi yang sudah berjalan baik pasca reformasi 1998.

NCW menilai bahwa ucapan seorang presiden yang tidak akan netral dalam pemilihan presiden tahun 2004 ini jika dikaitkan dengan undang undang nomor tujuh tahun 2017 Secara tertulis tidak melanggar undang undang tersebut.

“Namun yang kami sesalkan adalah ucapan tersebut keluar dari seorang Jokowi yang merupakan presiden republik Indonesia yang masih aktif dan melibatkan anak kandung dari Jokowi, Gibran Rakabuming Raka. Secara etika politik tindakan ini menurut berbagai kalangan pakar dan tokoh bangsa memperlihatkan bahwa Jokowi sangat haus dengan kekuasaan,” kata Hanif.

DPP NCW mendapat banyak aduan masyarakat (dumas) bahwa telah terjadi dugaan intervensi dan intimidasi di kalangan aparat desa dan Aparat pemerintah lainnya yang tidak mendukung Paslon yang diusung oleh penguasa. Pelanggaran pemilu dengan intimidasi ini seperti terstruktur, sistematis dan masif (TSM) dilaksanakan di berbagai daerah.

DPP NCW bahkan mendapatkan dumas lebih dahsyat lagi, bahwa ada janji-janji manis dari tim kampanye paslon tertentu, jika mencoblos paslon dukungan mereka akan mendapatkan imbalan 500ribu - 1juta rupiah, dengan bukti coblosan di TPS.  Politik uang (money politics) ini jika TSM dan dapat dibuktikan merupakan tindak pidana dan dapat menggugurkan paslon yang didukung, mengacu UU No 7 Tahun 2017.

“Kami menghimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam menentukan pilihan dan melaporkan setiap bujuk rayu politik uang yang bisa dijerat dengan hukuman pidana.  Kami tahu bahwa uang sebesar itu sangat berarti bagi masyarakat yang membutuhkan, tapi jika salah pilih dapat mengorbankan nasib seluruh rakyat Indonesia selama 5 tahun ke depan,” lanjut Hanif.

Banyaknya dugaan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang menerpa kabinet Jokowi dan jajaran kepala pemerintah daerah selama 9 tahun terakhir ini, memperlihatkan bahwa sangat lemahnya fungsi pencegahan, pemberantasan dan penindakan kejahatan luar biasa (korupsi) di Indonesia.

Kekhawatiran NCW terhadap politik uang sangat berdasar dengan banyaknya dumas yang menyampaikan ada pendukung salah satu paslon yang jaringan bisnisnya diduga kuat digunakan untuk membiayai kegiatan kampanye paslon tersebut.

“Rakyat sudah cukup muak dengan pelanggaran konstitusi dan etika berpolitik yang dipertontonkan dengan sengaja dan penuh kesombongan oleh tim kampanye paslon yang didukung oleh penguasa oligarki. Ini harus segera dihentikan,” pungkas Hanif.

DPP NCW mencermati penolakan atas pelanggaran konstitusi dan etika berpolitik yang dikumandangkan ratusan guru besar dari Universitas-universitas ternama di Indonesia adalah sebagai bukti telah salah jalannya pemerintah Jokowi memaknai arti demokrasi yang diperjuangkan pasca reformasi 1998.

Terkait viralnya dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) saudara R yang diterima melalui dumas NCW sedang didalami DPP NCW dan DPP NCW akan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum (KPK, Kejagung dan KPK) dan PPATK guna menindaklanjuti aduan masyarakat ini.

“Kami menghimbau seluruh rakyat Indonesia untuk menjadi juri dan hakim yang adil dalam menentukan pilihan pemimpin 2024-2029, dan menjadi penegak keadilan dengan melaporkan setiap pelanggaran pemilu yang terjadi di daerah masing-masing,” himbau Hanif menutup pembicaraan.

(C/L)*




 
Berita Lainnya :
  • Pemko Tebing Tinggi Berikan Penghargaan Kepada Pelatih dan Atlit Pelatda Pon XXI Aceh - Sumut 2024
  • Pusat Penerangan Hukum Melaksanakan Media Visit ke Kompas Gramedia Group
  • Demo AMUK di Mapolres Batang Hari Berujung Hearing dan Kesepahaman
  • JAM-Intelijen Prof. Dr. Reda Manthovani Raih Penghargaan “Kolumnis Inspiratif dari Pembaca Hukumonline 2024
  • Mike Mariana Siregar, S.H Dampingi Tiga Saksi Pelapor Kadisbunak Atas Pencemaran Nama Baik
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
    + Indeks Berita +
    01 Pemko Tebing Tinggi Berikan Penghargaan Kepada Pelatih dan Atlit Pelatda Pon XXI Aceh - Sumut 2024
    02 Pusat Penerangan Hukum Melaksanakan Media Visit ke Kompas Gramedia Group
    03 Demo AMUK di Mapolres Batang Hari Berujung Hearing dan Kesepahaman
    04 JAM-Intelijen Prof. Dr. Reda Manthovani Raih Penghargaan “Kolumnis Inspiratif dari Pembaca Hukumonline 2024
    05 Mike Mariana Siregar, S.H Dampingi Tiga Saksi Pelapor Kadisbunak Atas Pencemaran Nama Baik
    06 Kapolda Riau di Minta Turun tangan Tindak Dan Tangkap Para Mafia BBM Inisial UCOK R Yang diJalan Pesantren Serta NP
    07 Aksi Unjuk Rasa yang dilaksanakan oleh Perkumpulan Tertib dan Bangkit di Minta Herring langsung oleh pihak Kepolisian Daerah Jambi
    08 Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Ormas Maluku Utara Bersatu Kunjungi Kementerian ESDM.
    09 GEMMPAR Riau Gelar Demonstrasi dan Mendesak Ketua DPD Partai Gerindra Riau Pecat Jhon Kanedy Yang Diduga Selingkuh
    10 dr. Riski Sosok Kader Gerindra di Sergai yang Populer dan Elektabilitas Tinggi
    11 Dandim 0301 Pekanbaru Hadiri Sosialisasi dan Diseminasi Pembinaan Kesadaran Bela Negara
    12 Bangun Sinergi, Lapas Narkotika Rumbai Terima Patroli Sambang Satuan Binmas Polresta Pekanbaru
    13 Istri Wakil Bupati Raja Ampat Hadir Pada Hari Kebaya Nasional 2024 Di Jakarta
    14 JAKSA MASUK SEKOLAH : KEJAKSAAN TINGGI MALUKU BERSAMA SMA NEGERI 1 AMBON, SEPAKAT PERANGI AKSI PERUNDUNGAN DILINGKUNGAN SEKOLAH
    15 Tabir Misteri Kasus Imran Chaniago Segera di Bongkar! Ketua KNPI Riau: "Kedua Oknum Jaksa ini Siap-Siap di Laporkan
    16 Parisadha Buddha Dharma Niciren Syosyu Ind Hadiri Hari kebaya Nasional Indonesia 2024
    17 Kemenkes & Mitra Jejaring Sepakat Fasilitas Kesehatan Swasta Bersinergi Penanggulangan TBC
    18 Direktur RSUD dr Kumpulan Pane "Sambut Hangat Kunjungan Wartawan Sumut Opsinews.com Dengan Suasana Penuh Keakraban
    19 Raih Predikat WTP 8 Kali Berturut-Turut, Jaksa Agung Lanjutkan Komitmen Kejaksaan Jadi Institusi yang Akuntabel di Mata Publik
    20 JAM-Pidum Prof. Dr. Asep Nana Mulyana Terapkan Keadilan Restoratif pada Perkara Pencurian dalam Keluarga di Palu
    21 JAM-Pidum Prof. Dr. Asep Nana Mulyana Terima Kembali Audiensi Duta Besar Republik Islam Iran Yang Mulia Mohammad Boroujerdi
    22 Langsung Diserahkan Kaesang Pangarep, PSI Resmi Usung Afrizal Sintong - Setiawan di Pilkada Rohil
     
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © OPSINEWS.COM | Transformasi untuk Publik