Heboh! Laporan Intelijen AS Soal Penampakan UFO
Sabtu, 05-06-2021 - 13:36:39 WIB
|
Penampakan UFO telah lama menjadi perdebatan seru di AS. (Getty Images) |
WASHINGTON DC | OPSINEWS.COM - Sebuah laporan pemerintah AS mengenai penampakan objek terbang tak dikenal alias UFO menyatakan tidak menemukan bukti adanya aktivitas alien, namun juga tidak menampiknya, ungkap kalangan pejabat kepada media Amerika.
Laporan mengenai 120 insiden itu diperkirakan akan menyimpulkan bahwa teknologi AS tidak terlibat dalam sebagian besar kasus tersebut.
Namun di luar itu, laporan tersebut tidak membuat penilaian pasti tentang benda apa itu, kata para pejabat.
Versi yang tidak berkategori rahasia dari laporan itu akan diserahkan kepada Kongres AS pada Juni ini.
Laporan itu disusun oleh gugus tugas militer yang dibentuk tahun lalu untuk menginvestigasi penampakan benda-benda tak dikenal di wilayah udara AS dalam beberapa puluh tahun terakhir.
Departemen Pertahanan menyatakan ingin "meningkatkan pemahaman" atas fenomena benda terbang tak dikenal (UAP), yang juga dikenal sebagai UFO, dan untuk memastikan apakah mereka mengandung ancaman bagi keamanan nasional.
Laporan itu dibuat sebagai bagian dari paket bantuan pandemi yang ditandatangani mantan Presiden Donald Trump tahun lalu.
Penerbitan laporan itu telah menangkap imajinasi publik di AS, apakah penampakan-penampakan UFO sudah lama menjadi bahan intrik dan teori konspirasi alien.
Spekulasi mengenai isi laporan itu telah meningkat di kalangan pemerhati UFO menjelang penyerahan ringkasannya kepada Kongres pada 25 Juni.
Apa yang diketahui dari laporan itu?
Detail studi itu kali pertama dilaporkan Kamis oleh harian New York Times, diikuti oleh CNN dan Washington Post.
Media-media itu mengaku telah menghubungi sejumlah pejabat pemerintah mengenai laporan yang sangat dinanti-nanti itu.
Kalangan pejabat tersebut mengungkapkan dari 120 insiden yang didata selama dua dekade terakhir, sebagian besar dilaporkan oleh personel Angkatan Laut AS, dan beberapa lagi melibatkan militer asing.
CNN mengungkapkan telah berbicara dengan tiga narasumber yang mengatakan bahwa laporan itu tidak menampik aktivitas luar angkasa sebagai yang mungkin bisa dijelaskan dalam beberapa kasus.
Namun, tidak ada bukti bahwa fenomena di langit yang disaksikan para pilot Angkatan Laut AS dalam beberapa tahun terakhir adalah pesawat alien, ungkap New York Times.
Mengutip pejabat intelijen, harian itu mengatakan bahwa teknologi eksperimental negara-negara rival, seperti China atau Rusia, bisa menjelaskan setidaknya beberapa penampakan di langit.
Surat kabar tersebut dan CNN mengatakan bahwa kalangan pejabat intelijen khawatir akan dampak kesimpulan ini bagi keamanan nasional AS.
Insiden UFO apa saja yang telah dilaporkan?
Beberapa penampakan telah dibahas dalam laporan stasiun televisi CBS terkait UFO bulan lalu.
Program acara 60 Minutes televisi itu mewawancarai sejumlah pilot Angkatan Laut AS yang mengaku telah melihat pesawat tidak dikenal yang terbang lebih cepat dan bermanuver tidak seperti pesawat pada umumnya.
Seorang pensiunan pilot, Ryan Graves, mengatakan bahwa skuadron jet tempurnya mulai melihat UFO melayang di atas wilayah udara terlarang di lepas pantai Virginia pada 2014.
Menurutnya, objek-objek itu tampak tidak memiliki asap knalpot dan terbang dengan kecepatan yang tampaknya melampaui batas teknologi yang selama ini diketahui.
Graves mengatakan bahwa para pilot yang berlatih di lepas pantai Atlantik juga mengalami penglihatan serupa "setiap hari selama setidaknya dua tahun."
Bulan lalu Luis Elizondo, mantan agen kontra-intelijen AS, kepada ABC News mengatakan bahwa beberapa objek yang telah terlihat "dapat mengungguli apa pun yang kami miliki dalam inventaris kami."
"Pertanyaannya adalah, apa itu?" katanya. "Pokoknya, kami benar-benar tidak tahu."
April tahun lalu, Departemen Pertahanan mengungkapkan tiga video berkategori tidak lagi rahasia yang menunjukkan "fenomena udara yang tidak dapat dijelaskan."
Pentagon menyatakan ingin "meluruskan segala miskonsepsi oleh publik soal apakah tayangan itu", yang telah bocor pada 2007 dan 2017, "adalah nyata".
sumber:detik.com
Komentar Anda :