LBH-BERNAS: Equality Before The Law
Keluarga Korban Pengancaman Meminta Aparat Tindak Tegas Pelaku
Selasa, 01-06-2021 - 13:23:56 WIB
 |
dok |
NIAS SELATAN | OPSINEWS.COM - Yosef Anoita Zaro Nduru yang diduga pelaku pengacaman terhadap Krisman Nduru, yang terjadi pada hari rabu, 31 Maret 2021 bulan lalu yang mana lokasi kejadian di Desa Hilitotao, Kec. Aramo, Kab. Nias Selatan-Sumut. Dalam pertikaian tersebut KN membuat laporan ke Polres Nias Selatan dengan bukti tanda terima laporan Polisi Nomor : LP/79/IV/2021/SPKT "C"/SU/RES-NISEL. Ter Tanggal, 03 April 2021.
Setelah menerima laporan KN oleh Polres Nias Selatan melakukan penyelidikan dan penyidikan lalu melakukan penangkapan serta penahanan terhadap YN pada tanggal 28 Mei 2021.
Berdasarkan keterangan KN (korban) kepada polisi dan juga kepada awak media ini, bahwa pada hari Rabu Tanggal 31 Maret 2021, yang mana YN mendatangi rumah KN dengan membawa benda tajam seperti tombak dan pisau lalu berteriak-teriak dengan mengeluarkan kata-kata mengancam, mengatakan. Akan kubunuh kau..!. Ucap KN menirukan perkataan YN. kepada media ini melalui saluler pribadinya, pada Senin, 31/5/21.
Pada saat kejadian KN dengan melihat YN didepan rumahnya yang ketakutan sambil berlari kedalam rumah dan menguci pintu rumahnya. Pada saat mengunci rumahnya, YN langsung melemparkan tombaknya ke pintu KN sehingga pintu rumah milik KN tertembus oleh tombak YN.
Tak sampai di situ saja YN bahkan terus berteriak-teriak dengan mengeluarkan ancaman terus menerus serta mengeluarkan kata-kata kotor terhadap KN tetapi KN tidak terpancing untuk keluar, bahkan ia sangat ketakutan dengan mengunci diri didalam rumahnya.
Berselang beberapa hari kemudian KN menjumpai salah satu tokoh masyarakat setempat untuk bisa menengahi bisa menyelesaikan perselisihan mereka secara kekeluargaan, tetapi YN dengan arogannya mengatakan saya tidak akan bertanggung jawab apapun apa yang saya telah lakukan, biarkan masalah ini tidak selesai, saya tidak takut walau dilaporkan kepada Polisi. tutur YN kepada media ini.
Lanjut KN. Karena ingin masalah ini tetap mau diselesaikan secara kekelurgaan dengan meminta tolong lagi kepada Kepala Desa setempat Tumbuzisokhi Nduru, setelah Kepala Desa Tumbuzisokhi nduru mendengar masalah tersebut dari KN, lalu upaya kepala desa tetap saja tidak membuahkan hasil dikarenakan keangkuhan dan kearoganan YN yang melawan aparat Pemerintahan Desa.
Maka akhirnya KN untuk menindaklanjuti laporannya kepada penegak Hukum. Agar dirinya serta keluarganya selamat dari ancaman YN. Setelah di terima laporan oleh pihak Polres, hingga tepat pada pukul 13:00 WIB hari Jumat, 28 Mei 2021. YN ditangkap oleh pihak aparat Polres. Pada saat penangkapan YN sempat melakukan perlawanan terhadap aparat, tetapi dengan sigapnya aparat penegak hukum berhasil mengamankan YN beserta senjata tajam berupa tombak dan sebilah Pisau di tangan pelaku.
Dalam kasus ini, sesuai SPDP dari pihak resort Polres Nias Selatan kepada Kejaksaan Negeri Nias Selatan, bernomor : B/431/RES.1.19/V/2021/RESKRIM.
Atas kejadian tersebut, pihak keluarga KN (korban). Saronasokhi Nduru, meminta kepada pihak penegak hukum baik dari polres dan kejaksaan, supaya bisa menerapkan pasal atau hukuman yang setimpal sesuai perbuatan pelaku, agar pelaku ada efek jerah supaya tidak mengulangi perbuatan yang serupa setelah kasus ini berlalu. Pinta SN kepada penegak hukum melalui tayangan berita ini. Selasa, 01/06/21, melalui saluler.
Terkait persoalan tersebut di atas. Direktur LBH-BERNAS. Sefianus Zai, SH.MH yang juga berprofesi sebagai Advokat, melalui Rony Bate'e, (Kabid Humas LBH-BERNAS). Angkat bicara, mengatakan. Ia nya meminta kepada penegak hukum Nias Selatan khususnya Aparat Kepolisan dan Kejaksaan, supaya bersikap tegas terhadap pelaku, "Equality Before The Law", artinya. siapapun sama di mata hukum. Tegas Rony. (Tim)***
Komentar Anda :