Rusia serang Ukraina, Konvoi besar kendaraan lapis baja Rusia sepanjang 27 kilometer
Selasa, 01-03-2022 - 09:55:07 WIB
|
Konvoi besar terdiri dari ratusan tank, artileri dan unit logistik. |
OPSINEWS.COM - Konvoi besar kendaraan lapis baja Rusia, sekitar 27 kilometer, termasuk ratusan tank, artileri dan unit logistik, tengah menuju ke ibu kota Kyiv, seperti terlihat dari gambar satelit.
Sirene serangan udara kembali menggema di Kyiv sementara laporan serangan Rusia dilaporkan di luar kota.
Para pejabat Ukraina dan Rusia sebelumnya mengadakan pembicaraan damai Senin (28/02) untuk pertama kalinya. Rusia mengatakan kedua belah pihak sepakat untuk melanjutkan pembicaraan dan akan bertemu lagi "dalam beberapa hari ini."
Presiden Volodymyr Zelensky sebelumnya menyerukan gencatan senjata di tengah pertempuran yang terus berlanjut di seluruh negeri.
Kota-kota besar seperti Kyiv, Kharkiv dan Chernihiv masih terus menghadapi gempuran dari pasukan Rusia.
Seorang pejabat mengatakan puluhan warga sipil tewas di Kharkiv akibat gempuran pada Senin pagi (28/02), pada hari kelima invasi.
Sementara itu PBB mengatakan lebih dari setengah juta orang melarikan diri dari perang di Ukraina sejauh ini.
Presiden Zelensky mengatakan 24 jam ke depan - hari kelima invasi Rusia - akan "sangat penting" bagi Ukraina.
"Tinggalkan senjata Anda. Angkat kaki dari sini. Jangan percaya pada para komandan Anda. Jangan percaya pihak yang mengeluarkan propaganda. Selamatkan hidup Anda," kata Zelensky.
Zelensky juga mengatakan pemerintah akan membebaskan tahanan yang memiliki pengalaman tempur agar mereka membantu membela negara.
"Kami telah mengambil keputusan yang tak mudah dari sisi moral, namun berguna untuk pertahanan kami," katanya.
Zelensky juga mendesak Uni Eropa agar memberikan keanggotaan "segera" ke Ukraina.
Wartawan masalah pertahanan BBC, Jonathan Beale mengatakan Rusia saat ini telah mengerahkan sekitar tiga perempat tentara yang dikerahkan di perbatasan Ukraina.
Sejauh ini serangan udara dan artileri masih terbatas.
Para pejabat Barat mengatakan Rusia masih belum menghancurkan pertahanan udara Ukraina dan belum menunjukkan keunggulan di udara.
Mereka juga mengatakan invasi Rusia belum berjalan sesuai rencana karena menghadapi perlawanan yang lebih keras dibanding yang diperkirakan karena buruknya persiapan. Konvoi kendaraan lapis baja mengalami kekurangan bahan bakar.
Namun situasi dapat berubah cepat karena Rusia mengerahkan lebih banyak sumber dayanya untuk perang ini, kata Jonathan Beale.
Militer Ukraina mengatakan mereka terus menghadang upaya pasukan Rusia menyerbu kawasan luar kota Kyiv, tempat terjadinya serangkaian ledakan menjelang dini hari Senin (28/02).
Melalui Facebook, komandan senior Alexander Syrsky mengatakan banyak korban jatuh dari pasukan Rusia. Namun tidak ada konfirmasi secara independen.
"Kami menunjukkan bahwa kami dapat melindungi rumah kami dari tamu tak diundang," kata Jenderal Alexander Syrsky, dalam pernyataan.
Wartawan BBC di ibu kota Kyiv mengatakan penduduk memanfaatkan pencabutan jam malam pada Senin pagi (28/02) untuk membeli berbagai keperluan. Namun bunyi tembakan senjata otomatis terus terdengar di Maidan, alun-alun utama.
Pasukan Rusia mengambil alih kota di pesisir Laut Hitam, Berdyansk, dan pertempuran dilaporkan terjadi di kota Mariupol dan juga di Kharkiv dan Dnipro di Ukraina timur.
Kementerian Ukraina juga mengklaim lebih 5.000 tentara Rusia tewas dalam empat hari pertempuran.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Minggu (27/02) bahwa pasukan mereka tewas namun tidak menyebut jumlah.
Di tengah perkembangan ini, banyak warga Ukraina tetap memilih berlindung di ruang bawah tanah saat invasi Rusia sudah memasuki hari kelima.
Sumber:bbc indonesia
Komentar Anda :